Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Tips Orangtua saat Anak Bertengkar dengan Teman, Tunjukkan Empati hingga Ajarkan Memaafkan!

Clarisa Adiana , Jurnalis-Selasa, 01 Juli 2025 |09:33 WIB
Tips Orangtua saat Anak Bertengkar dengan Teman, Tunjukkan Empati hingga Ajarkan Memaafkan!
Tips Orangtua saat Anak Bertengkar dengan Teman, Tunjukkan Empati hingga Ajarkan Memaafkan! (Foto: Freepik)
A
A
A

JAKARTA – Konflik kecil antara anak-anak kerap terjadi dalam lingkungan sekolah maupun bermain. Namun bagaimana sebaiknya sikap orangtua saat mengetahui anak mereka berselisih dengan temannya?

Inspirator keluarga, Rikrik Variany, S.Psi., C.Ht, melalui akun TikTok pribadinya @jendela.rumah5780 dikutip pada Selasa (1/7/2025) menyebut, ada beberapa tips yang bisa diikuti agar anak bisa menjadi nyaman.

Dalam unggahannya, Rikrik menggambarkan situasi yang kerap dialami anak seusai pulang sekolah. Wajah murung, tak bersemangat, bahkan menangis bisa menjadi tanda bahwa anak sedang menghadapi masalah dengan temannya. Orangtua pun sering kali bingung harus bertindak seperti apa.

Berikut ini enam langkah yang disarankan oleh Rikrik Variany:

1. Dengarkan Tanpa Menghakimi

Langkah pertama yang harus dilakukan orangtua adalah mendengarkan cerita anak dengan penuh perhatian. “Biarkan anak menceritakan apa yang terjadi tanpa dipotong. Ini menunjukkan bahwa kita peduli pada perasaannya,” ujar Rikrik.


2. Tunjukkan Empati

Setelah anak berbicara, penting bagi orangtua untuk menunjukkan bahwa mereka memahami emosi anak. Ucapan seperti, “Mama atau Papa mengerti kamu merasa sedih atau kesal”, bisa membuat anak merasa divalidasi.


3. Hindari Menyalahkan

Orangtua sebaiknya tidak langsung menyalahkan anak maupun temannya. Tujuan utama adalah membantu anak memahami situasi, bukan menambah rasa bersalah atau kemarahan.

 


4. Ajak Melihat dari Perspektif Lain

Rikrik menyarankan untuk membantu anak melihat sudut pandang temannya. Pertanyaan seperti “Menurut kamu, kenapa temanmu bisa bertindak seperti itu?” bisa melatih empati anak.


5. Bimbing untuk Menyelesaikan Masalah

Orangtua dapat mengajak anak berdiskusi mencari solusi yang bijak, seperti meminta maaf atau berbicara baik-baik. Penting untuk membimbing, bukan memaksakan solusi.


6. Ajarkan Arti Memaafkan

Mengajarkan nilai memaafkan sangat penting dalam proses tumbuh kembang anak. Menurut Rikrik, persahabatan kadang diuji, dan belajar memaafkan adalah bagian penting dalam kehidupan sosial anak.

Rikrik Variany menekankan bahwa perselisihan anak bukan sekadar masalah, tetapi juga bisa menjadi momen emas untuk membangun karakter anak. Dengan pendampingan sabar dan penuh kasih, orang tua dapat menjadi teladan utama dalam mengajarkan cara menghadapi konflik.

“Orangtua adalah cermin pertama bagi anak dalam menghadapi dinamika sosial. Maka, dampingi mereka dengan kasih sayang, bukan kemarahan,” tutupnya.

(Kemas Irawan Nurrachman)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement