Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Apa Itu Gaya Parenting Mercusuar? Ini 5 Cara dan Contoh Menerapkannya 

Rani Hardjanti , Jurnalis-Sabtu, 28 Juni 2025 |11:13 WIB
Apa Itu Gaya Parenting Mercusuar? Ini 5 Cara dan Contoh Menerapkannya 
Apa Itu Gaya Parenting Mercusuar? Ini 5 Cara dan Contoh Menerapkannya. (Foto: Freepik)
A
A
A

3. Mendorong Kemandirian Sambil Tetap Mendukung

Orangtua yang baik tidak akan selalu mengawasi mereka membimbing dari jarak yang penuh rasa hormat . Mereka percaya bahwa anak-anak membutuhkan ruang untuk membuat pilihan, membuat kesalahan, dan belajar. 

Dukungan itu ada, seperti mercusuar di lautan yang berombak, tetapi anak-anaklah yang harus mengendalikan kapalnya. 

Sebuah makalah penelitian yang diterbitkan dalam Frontiers in Psychology menyatakan bahwa hubungan orangtua dan remaja yang suportif meningkatkan regulasi emosi remaja, yang mengarah pada peningkatan perilaku prososial dan berkurangnya agresi dan gejala depresi. Hal ini meningkatkan ketahanan, kepercayaan diri, dan pemecahan masalah. Ini adalah gaya yang mempersiapkan anak-anak untuk kehidupan nyata, bukan sekadar mengikuti aturan. 

Ini menunjukkan kepada mereka bahwa mereka dapat dipercaya, mampu, dan tidak pernah sendirian . Saat mereka jatuh, mereka tahu ada seseorang di dekat mereka untuk membantu mereka bangkit kembali, tanpa menghakimi.

Contoh: Seorang anak ingin mencoba mengikuti OSIS di sekolah. Orangtua menyemangatinya, membantu mereka berlatih jika diminta, tetapi membiarkan mereka memimpin persiapannya.

4. Mencontohkan Perilaku Sehat dan Pengendalian Emosi

Daripada berkata "lakukan apa yang aku katakan," lebih baik Moms menjalankan nilai-nilai yang mereka inginkan untuk diikuti anak-anak. Mereka mencontohkan kebaikan, kesabaran, penyelesaian dan konflik. Anak-anak memperhatikan dengan saksama bagaimana orangtua menanggapi stres, bagaimana mereka memperlakukan orang lain, dan bagaimana mereka mengelola kemarahan. 

Dalam parenting mercusuar orang dewasa bertanggung jawab atas emosi dan reaksi mereka sendiri, dan hal itu mengajarkan anak-anak untuk melakukan hal yang sama. Ini bukan tentang kesempurnaan, ini tentang kejujuran, usaha, dan kesadaran diri.  Anak-anak belajar bahwa tidak apa-apa untuk mengalami hari-hari buruk, selama kita terus berkembang.

Contoh: Setelah membentak di pagi yang sibuk, seorang orangtua meminta maaf dengan tenang: “Nah, Ibu sedang panik dan seharusnya tidak meninggikan suara. Saya sedang berusaha mengatasinya.”

5. Menciptakan Lingkungan Rumah yang Aman dan Penuh Rasa Hormat

Inti dari parenting mercusuar adalah rasa hormat yang mendalam terhadap anak sebagai pribadi. Rumah bukan tempat yang bebas bersikap untuk semua orang, tetapi merupakan tempat yang aman. 
Kesalahan diperlakukan sebagai kesempatan belajar, bukan alasan untuk menghukum dengan pukulan atau teriakan. Disiplin didasarkan pada pengajaran, bukan rasa takut. Ketika rumah terasa aman secara emosional, anak-anak cenderung lebih terbuka. Hubungan itu menjadi dasar bagi kesejahteraan jangka panjang dan hubungan yang sehat.

Contoh: Seorang anak memecahkan sesuatu saat bermain. Daripada berteriak, lebih baik berkata, “Nak, mari kita bicarakan bagaimana kita bisa lebih berhati-hati lain kali, tapi bantuin Bunda dulu yuk membersihkan pecahan ini."

(Rani Hardjanti)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement