Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Profil Poppy Dharsono, Sosok di Balik Suksesnya Perhelatan IFW dari Tahun ke Tahun

Wiwie Heriyani , Jurnalis-Senin, 26 Mei 2025 |21:08 WIB
Profil Poppy Dharsono, Sosok di Balik Suksesnya Perhelatan IFW dari Tahun ke Tahun
Poppy Dharsono. (Foto: Wiwie Heriyani)
A
A
A

JAKARTA - Di balik megahnya panggung Indonesia Fashion Week (IFW) 2025, terdapat satu nama yang konsisten menjadi penggerak utama, Poppy Dharsono. Bukan hanya sebagai Presiden IFW, tetapi sebagai sosok yang merancang arah gerakan fashion Indonesia agar tak sekadar glamor, tapi juga bermakna budaya dan berdampak sosial.


Sebagai Presiden Indonesia Fashion Week sekaligus Ketua Umum Asosiasi Perancang-Pengusaha Mode Indonesia (APPMI), Poppy telah menjadikan IFW lebih dari sekadar ajang peragaan busana. 

Di tangannya, IFW tumbuh menjadi the leadest fashion movement in Indonesia, sebuah gerakan yang merayakan kekayaan budaya, mendorong UMKM lokal, dan memperkuat identitas bangsa di tengah gempuran mode global.

Dari Runway ke Panggung Dunia

Karier Poppy dimulai sejak era 1970-an, ketika ia menggebrak panggung dunia sebagai model dan peragawati. Berkeliling dari Asia ke Eropa, tak hanya piawai berpose, Poppy juga menjajal akting, serta terlibat dalam festival seni internasional.

Poppy Dharsono

Lulusan École Supérieure Technique de la Mode (ESMOD) di Paris ini pun melebarkan sayapnya menjadi desainer yang kerap mengangkat keindahan tekstil tradisional Indonesia. Mulai dari batik, songket, hingga lurik. Tentunya, dengan sentuhan modern yang elegan.

Tak hanya kreatif, Poppy juga sempat berkiprah di dunia politik sebagai anggota DPD RI periode 2009-2014. Meski begitu, saat ini Poppy mantap memilih untuk fokus pada industri fashion kreatif. Menurutnya, politik di Indonesia terlalu keras dan penuh intrik, sementara dunia fashion memberinya ruang untuk berkarya nyata dan memberikan dampak positif langsung.


“Saya lebih memilih industri kreatif fashion. Karena itu kerja nyata. Dan memang keahlian saya lebih ke industri kreatif," ujarnya.

 

IFW 2025: Mewarnai Jakarta dengan “Rona Kultura”

Tahun ini, IFW 2025 mengusung tema “Rona Kultura Jakarta,” yang mengangkat keberagaman budaya ibu kota sebagai cermin identitas nasional. 

Dalam wawancara baru-baru ini, Poppy menjelaskan Jakarta adalah simbol harmonisasi multietnis. Mulai dari Melayu, Tionghoa, Arab, India, Eropa hingga Papua yang telah hidup berdampingan selama ratusan tahun.

“Jakarta adalah melting point budaya. Kita ingin menghadirkan wajah kota ini melalui busana, dengan model dari berbagai etnis yang ada di Indonesia,” ujar Poppy.

Ia meyakini fashion dapat menjadi medium untuk merayakan kebinekaan dan menyampaikan pesan toleransi secara elegan dan inklusif.

IFW 2025 tak hanya menampilkan karya-karya desainer ternama, tetapi juga membuka panggung bagi perancang daerah, UMKM, dan pengrajin lokal, sebuah langkah strategis yang konsisten dengan visi Poppy dalam membangun industri fashion yang berakar pada budaya dan memberdayakan ekonomi lokal.

Sebagai informasi, Indonesia Fashion Week (IFW) 2025 akan diselenggarakan pada tanggal 28 Mei hingga 1 Juni 2025 mendatang di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan. 

Tahun ini, IFW mengusung tema "Ronakultura Jakarta", yang menyoroti kekayaan budaya dan keberagaman etnis di ibu kota sebagai inspirasi utama dalam dunia mode Indonesia. 

Sebagai ajang fashion terbesar di Tanah Air, IFW 2025 akan menampilkan lebih dari 200 desainer dan merek lokal maupun internasional. 

Acara ini mencakup pertunjukan busana, pameran, diskusi kreatif, serta inisiatif fashion berkelanjutan yang bertujuan untuk mendorong pertumbuhan industri mode Indonesia di kancah global.

(Qur'anul Hidayat)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement