BERMAIN sensorik bisa mendorong perkembangan bahasa dan keterampilan motorik anak. Bermain sensorik bisa dilakukan dengan mudah seperti menggunakan wadah yang diisi dengan beras, pom pom, atau kancing.
Bermain sensorik memiliki peran penting dalam perkembangan anak. Bermain sensorik tidak hanya membantu anak melibatkan kelima indranya penglihatan, penciuman, pendengaran, sentuhan, dan perasa tetapi juga meningkatkan keterampilan bahasa dan motoriknya. Bermain sensorik juga mendorong eksplorasi, kreativitas, rasa ingin tahu, dan pemecahan masalah.
Saat anak melibatkan kelima indranya, mereka belajar tentang dunia di sekitar dan membuat koneksi. Otak anak akan mengembangkan ingatan tentang benda-benda yang berinteraksi dengan mereka dan membentuk opini atau mencoba keterampilan baru.
Permainan sensorik mencakup semua jenis permainan yang melibatkan satu atau lebih indra anak. Untuk mempelajari tentang dunia dan lingkungan, anak-anak perlu memegang dan merasakan benda, menciumnya, mendengar suara yang dihasilkannya dan bahkan mencicipinya.
Sejak hari pertama lahir, anak-anak dirancang untuk menjelajahi dunia melalui indra mereka. Itulah sebabnya anak-anak kecil selalu ingin menyentuh benda dan memasukkan semuanya ke dalam mulut mereka. Hal ini juga menyebabkan mereka membuat suara-suara lucu dengan mulut dan bereksperimen dengan jari-jari.

Dalam hal permainan sensorik, bukan hanya anak-anak yang mengalami kesulitan dengan integrasi sensorik saja yang dapat memperoleh manfaat. Semua anak dapat memperoleh manfaat dari penggunaan indera mereka.
Berikut ini adalah beberapa manfaat utama dari permainan sensorik yang dilansir dari laman parents, Kamis (22/5/2025):
- Meningkatkan pemikiran mandiri
- Membantu anak-anak memahami sebab dan akibat
- Mendorong pengembangan keterampilan motorik halus
- Meningkatkan keterampilan mengingat, observasi, dan memori
- Meningkatkan keterampilan kognitif
- Mendorong pengembangan bahasa
- Mendorong kreativitas dan eksplorasi
Orang tua bisa memasukkan permainan sensori ke dalam kehidupan sehari-hari anak. Misalnya dengan menggunakan cairan cuka yang ada didapur untuk percobaan sains yang melibatkan indra penciuman.
Atau bisa juga menggunakan air saat melukis melibatkan indra penglihatan. Sementara itu, suara yang dihasilkan segelas air saat diketuk melibatkan indra pendengaran. Dan mencicipi berbagai jenis buah melibatkan indra perasa mereka. Carilah kesempatan bagi anak Anda untuk menggunakan indra mereka dalam aktivitas sehari-hari.
Bermain dengan berbagai jenis tekstur, rasa, dan objek dapat membantu anak membangun cara baru untuk berbicara. Minta mereka untuk mendeskripsikan apa yang mereka lihat, cicipi, cium, dengar, atau sentuh.
Misalnya dengan memanfaatkan pohon di taman. Pohon itu adalah pohon muda dengan kulit halus, atau pohon pinus dengan kulit kasar dan aroma pinus yang tajam. Begitu pula, air tidak hanya basah, tetapi juga bisa kasar saat ada ombak, licin karena gelembung, atau dingin dan bening saat beku.
Bantu anak memperluas kosakata mereka dengan mendorong mereka untuk mendeskripsikan hal-hal yang mereka jelajahi dengan kelima indra mereka. Permainan sensorik harus meningkatkan keterampilan motorik halus.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)