Nama Lady Aurelia Pramesti sempat viral dan menjadi sorotan publik setelah dirinya terseret dalam kasus penganiayaan dokter koas (co-assistant) Muhammad Luthfi Hadhyan. Insiden ini menjadi viral usai rekaman video pemukulan beredar luas di media sosial, memperlihatkan aksi kekerasan yang dilakukan oleh sopir pribadi keluarga Lady, Fadilla (FD) alias Datuk.
Berikut beberapa hal penting yang publik ketahui terkait kasus ini, merangkum dari berbagai sumber, Senin (24/2/2025).
Aksi ini diduga bermula ketika ibunda Lady, Sri Meilina mengajak Datuk untuk menemui Luthfi guna membicarakan jadwal tugas koas anaknya. Ia merasa tidak puastugas anaknya, di mana Lady harus bertugas pada malam Tahun Baru.
Namun tak disangka, ternyata pertemuan tersebut menjadi ricuh dan terjadilah pemukulan, aksi tersebut terjadi di sebuah kafe di Jalan Demang Lebar Daun, Palembang, pada Rabu (11/12/2024).
Lady Aurelia diketahui merupakan mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya (Unsri). Selain menjalani pendidikan kedokteran, Lady juga aktif di berbagai kegiatan kampus dan tergabung dalam Tim Bantuan Medis Sriwijaya (TBM Sriwijaya), sebuah badan otonom yang berkoordinasi dengan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) FK Unsri.
Keaktifannya di TBM menunjukkan ketertarikannya dalam bidang sosial dan medis, meskipun kini namanya tercoreng akibat insiden tersebut.
Lady berasal dari keluarga terpandang. Ayahnya, Dedy Mandarsyah, menjabat sebagai Kepala Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) Kalimantan Barat di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Sebagai pejabat negara, Dedy berkewajiban melaporkan kekayaannya secara berkala. Berdasarkan data dari elhkpn.kpk.go.id, terakhir kali ia melaporkan kekayaannya pada 14 Maret 2024 untuk periode tahun 2023, dengan total kekayaan mencapai Rp9.426.41.869 atau sekitar Rp9,4 miliar.
Sementara itu, sang ibu, Sri Meilina, juga bukan sosok sembarangan, ia dikenal sebagai desainer ternama di Palembang dan telah membangun brand fesyen miliknya sendiri yang bergerak di bidang tenun klasik sejak tahun 2004.