Gagasan lain sempat ramai diajukan yaitu dengan meminta penumpang naik dari pintu depan bus dan melakukan pembayaran di awal perjalanan, lalu turun melalui pintu belakang. Biro Transportasi tampaknya tidak sejalan dengan gagasan tersebut karena penerapannya mengharuskan konfigurasi ulang tata letak setiap halte bus yang ada.
Sejauh ini, gagasan yang dinilai paling efisien yaitu dengan memanfaatkan selebaran perjalanan baru tersebut. Namun, sebenarnya ada cara yang lebih efektif untuk menangani permasalahan ini, yakni datang dari turis itu sendiri. Mereka harus memiliki kesadaran untuk selalu memastikan kartu IC miliknya tetapi terisi saldo yang cukup sebelum menaiki transportasi umum di Jepang.
Biro Transportasi juga menemukan masalah lain di kalangan pelancong asing. Mereka tidak hanya sering kekurangan dana dalam kartu IC-nya, tetapi juga hanya memiliki kartu kredit atau mata uang asing, yang keduanya tidak bisa digunakan untuk membayar tarif bus. Jadi, badan tersebut menyarankan untuk menyimpan setidaknya berapa yen saat bepergian di Jepang.
(Rizka Diputra)