Menurutnya fenomena joki Strava tersebut muncul, akibat banyak orang yang hanya ingin ikut-ikutan dengan olahraga yang sedang menjadi tren alias FOMO dan cenderung haus akan pengakuan sosial.
Padahal, secara alami, olaharaga terbaik adalah olahraga yang memang dilakukan sendiri oleh orang tersebut.
“Joki strava. Baru denger, akibat dari olahraga cuma FOMO dan mencari pengakuan sosial. Padahal olahraga yg terbaik adalah yg dilakukan,” ujar dr.Furqon, dikutip dari akun Twitter pribadinya, @fsapradana,
Fenomena ini juga mendapat sindiran keras dari seorang pelatih lari, F.X Mario. Melalui cuitan di akun X miliknya, ia menyindir para pelari yang memakai joki ini.
“Dari pada pake joki strava buat pamer lari kan mending dikerjain sendiri. Kalau cuma mau dipuji kencang / jauh ya tinggal naik ojek,” serunya di akun Twitter @fxmario.
(Rizky Pradita Ananda)