“Jika tidak ada yang dilakukan, kami khawatir kelaparan yang meluas di Gaza hampir tidak dapat dihindari dan konflik akan memiliki lebih banyak korban,” ucapnya.
Untuk itu, Rajasingham menambahkan PBB dan kelompok bantuan lainnya menghadapi hambatan yang luar biasa hanya untuk mendapatkan persediaan minimum ke Gaza. Kondisi ini termasuk penutupan penyeberangan pembatasan pergerakan dan komunikasi, prosedur pemeriksaan yang berat, kerusuhan, jalan yang rusak dan persenjataan yang tidak meledak.
Lebih lanjut, meskipun konvoi bantuan telah dilakukan, tetapi hal itu mendapat kecaman dan secara sistematis ditolak aksesnya oleh pihak Israel. Juru Bicara OCHA mengatakan pekerja kemanusiaan telah dilecehkan, diintimidasi atau ditahan oleh pasukan Israel sehingga infrastruktur kemanusiaan telah dihantam.
“Jika tidak ada yang berubah, kelaparan akan segera terjadi di Gaza Utara,” ucap Carl Skau selaku Wakil Direktur Eksekutif WFP kepada UNSC.
(Leonardus Selwyn)