Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Kekurangan Bantuan Medis, Kondisi Masyarakat Gaza Kian Mengkhawatirkan

Masya Hanifa Putri , Jurnalis-Jum'at, 31 Mei 2024 |14:35 WIB
Kekurangan Bantuan Medis, Kondisi Masyarakat Gaza Kian Mengkhawatirkan
Kondisi gaza kian mengkhawatirkan. (Foto: Middle East Monitor)
A
A
A

STOK medis yang sangat dibutuhkan rumah sakit di Gaza kian menipis. Peringatan ini disampaikan oleh badan kesehatan PBB pada Rabu 29 Mei 2024. Stok medis yang terus berkurang terjadi di tengah serangan udara dan konflik bersenjata yang dilakukan oleh Israel di Gaza.

Melansir dari reliefweb pada Jumat (31/5/2024) WHO mengatakan untuk gencatan senjata segera dilakukan guna mengantisipasi keadaan yang lebih buruk kedepannya.

"Kita juga perlu memperhatikan masa depan, kita harus mendorong tercapainya gencatan senjata yang berkelanjutan dan kemudian memulai proses pemulihan secepat mungkin. Proses rehabilitasi harus dimulai segera. Ada kebutuhan akan solusi yang menguntungkan Palestina," tutur pejabat WHO tersebut.

WHO juga mencatat bahwa Gaza masih memiliki banyak tenaga profesional kesehatan yang sangat terampil, banyak di antaranya bekerja sebagai sukarelawan. Mereka harus menjadi fokus utama dalam proses rekonstruksi dan rehabilitasi.

Dalam percakapan di Jenewa selama sesi Majelis Kesehatan Dunia, seorang pejabat senior dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengecam serangan udara yang dilakukan oleh Israel. Serangan tersebut terjadi di sebuah kamp pengungsi yang berada di Tal as-Sultan, wilayah barat laut Rafah. Serangan ini mengakibatkan banyak orang tewas pada hari itu.

Warga Gaza

"WHO sangat menyesali serangan terhadap pengungsi ini. Hal ini menunjukkan bahwa tidak ada tempat yang aman di Gaza," katanya.

Sebanyak 75 pasien mendapat perawatan di rumah sakit lapangan IMC. Pejabat IMC menambahkan bahwa dari 75 orang tersebut, 25 di antaranya dalam kondisi sangat kritis. Hal ini memicu kekhawatiran yang mendalam karena spesialis luka bakar, perawatan trauma, dan obat-obatan yang mereka perlukan tidak tersedia di Gaza.

Sebab militer Israel telah merebut titik perlintasan bantuan utama di Rafah pada bulan ini. Seorang dokter bernama Peeperkorn mengatakan bahwa banyak keterbatasan medis di Gaza. Dia menyatakan bahwa tidak ada tempat di Gaza yang dapat mengobati luka bakar yang parah, dan sebagainya.

Dia menambahkan bahwa sejak penutupan penyeberangan Rafah, hanya tiga truk bantuan medis yang telah dikirim ke Rafah. Mereka datang melalui Kerem Shalom, dan inilah satu-satunya persediaan yang tersedia. Dokter Peeperkorn menyatakan bahwa meskipun masih ada beberapa persediaan, mereka akan segera habis.

“Anda hanya dapat melakukan banyak hal di Gaza. Dan jika menyangkut luka bakar yang sangat parah, dan sebagainya, saat ini tidak ada tempat di Gaza yang bisa mengobatinya. Sejak penutupan penyeberangan Rafah, kami hanya mengirim tiga truk ke Rafah. Mereka datang melalui Kerem Shalom dan itulah satu-satunya persediaan. Untungnya kami masih memiliki beberapa persediaan, tetapi persediaannya segera habis,” katanya.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement