Rasa gatal yang dialami Rhiannon, disebutkan kemudian berkelanjutan dan menyebar ke seluruh bagian kaki dan tangannya. Anehnya rasa gatal yang dialaminya tidak bisa hilang meskipun sudah digaruk terus menerus.
Kemudian perempuan satu ini mencoba menggunakan obat - obatan hingga krim untuk membantu mengurangi rasa gatal yang dialaminya, tapi sayangnya semua sia-sia karena hasilnya tetap nihil.
“Rasa gatal ini membuat saya ingin mengamputasi bagian tubuh saya. Saya mencoba antihistamin oral dan berbagai krim, lalu juga coba dihilangkan dengan menggaruk. Tidak ada hasilnya sama sekali, walau obat antihistamin membantu saya untuk bisa tidur, “ curhatnya.
Selain rasa gatal yang terus-menerus tidak hilang, Rhiannon diketahui juga mengalami gejala lain yakni warna urinya berwarna gelap pucat.
Tak tahan dengan rasa gatal yang ia alami, Rhiannon kemudian memeriksakan diri ke dokter. Setelah diperiksa, ia ternyata mengidap Kolestatik Intrahepatik atau lebih dikenal sebagai kolestasis kehamilan atau ICP, jenis gatal yang tidak berhenti pada ibu hamil.
Mengutip Insider, Minggu (14/8/2022) dokter menjelaskan, meskipun umumnya tidak dikaitkan dengan peningkatan kematian ibu, kolestasis kehamilan (ICP) bisa meningkatkan risiko lahir mati pada bayi.
Mengidap kolestasis kehamilan, Rhiannon kemudian dirawat di rumah sakit hingga jelang waktu melahirkan.
“Kami menjadwalkan induksi rumah sakit, saya punya kesempatan untuk mencoba berbagai trik pemicu persalinan di rumah. Saya menjadwalkan akupunktur, melakukan pembersihan serviks setiap hari, dan minum minyak jarak dengan resep dokter,” jelasnya.
Usaha kerasnya ini pun membuahkan hasil, sebab Rhiannon akhirnya bisa berhasil melahirkan seorang bayi perempuan sehat dengan cara persalinan di rumah dengan bantuan bidan.
(Rizky Pradita Ananda)