5 Cara Bikin WFH Jauh Lebih Menyenangkan Menurut Psikolog
Pernahkah Anda merasakan kekosongan yang timbul karena bekerja di rumah atau Work From Home (WFH)? Bisa jadi Anda juga menjadi tidak bahagia. Inilah saatnya memasukkan produktivitas penuh kesadaran ke dalam hidup Anda.
Produktivitas kesadaran adalah kemampuan untuk menyadari sepenuhnya saat ini dan kemampuan untuk sinkron dengan perasaan dan emosi batin. Psikolog sekaligus pendiri Lightroom Therapy and Counseling Garima Juneja akan memberikan tipsnya untuk Anda.
Mulailah hari Anda dengan catatan yang baik
Kebiasaan anak muda sekarang adalah segera mengecek sosial media mereka ketika bangun tidur. Mereka juga cenderung menelan informasi tanpa menelaahnya.Ini mengacaukan pikiran kita dan membuat kita cemas atau sedih juga rewel. Ini tentunya bukan cara yang baik untuk memulai hari.
Sebaliknya, hal pertama yang perlu Anda lakukan adalah menulis jurnal selama 5-7 menit karena pikiran bawah sadar Anda masih terbuka. Menuangkan pikiran-pikiran yang menjengkelkan dan membingungkan itu pada selembar kertas akan meremajakan indra dan membantu Anda memulai hari dengan pikiran yang jernih dan terbuka.
Baca Juga : 5 Tips Bangkitkan Semangat saat WFH di Bulan Puasa
Ciptakan ruang kerja yang penuh perhatian
Lingkungan eksternal jelas memiliki dampak yang signifikan dalam mengatur nada kesejahteraan internal kita. Menciptakan ruang kerja yang bersih tidak diragukan lagi memberikan keajaiban bagi ketenangan diri.
Mengelilingi ruang kerja Anda dengan lukisan atau gambar alam, minyak esensial, atau lilin tidak hanya memikat kehidupan di ruang kerja Anda, tetapi juga memiliki efek menenangkan pada indra Anda, sehingga meningkatkan fokus Anda pada pekerjaan.
Hindari multitasking
Dalam sebuah penelitian, terlihat bahwa rata-rata, 47 persen waktu seseorang terpaku pada pikirannya, dan multitasking membuat Anda terjebak di sana. Sebaliknya, berkonsentrasi pada satu hal atau tugas pada satu waktu selalu lebih bermanfaat. Ini meningkatkan kualitas kerja Anda dan menjauhkan Anda dari pemikiran berlebihan.
