Rasa syukur mengurangi racun, dari iri hati, dan kebencian hingga frustrasi dan penyesalan. Robert Emmons, seorang peneliti terkemuka, telah melakukan banyak penelitian tentang hubungan antara rasa syukur dan kesejahteraan. Penelitiannya menegaskan bahwa rasa syukur secara efektif meningkatkan kebahagiaan dan mengurangi depresi.
4. Meningkatkan empati dan mengurangi agresi
Orang yang bersyukur lebih cenderung berperilaku pro-sosial, bahkan ketika orang lain berperilaku kurang baik, menurut sebuah studi tahun 2012 oleh University of Kentucky. Peserta penelitian yang peringkatnya lebih tinggi pada skala syukur cenderung tidak membalas orang lain, bahkan ketika diberi umpan balik negatif. Mereka mengalami lebih banyak kepekaan dan empati terhadap orang lain dan penurunan keinginan untuk membalas dendam.
5. Orang yang bersyukur tidur lebih nyenyak
Menulis dalam buku harian rasa syukur meningkatkan kualitas tidur. Menurut sebuah studi 2011 yang diterbitkan dalam Applied Psychology: Health and Well-Being. Luangkan waktu 15 menit untuk mencatat beberapa perasaan bersyukur sebelum tidur, dan anda bisa tidur lebih nyenyak dalam waktu yang lebih lama.