INFLAMMATORY bowel disease (IBD) merupakan penyakit yang dapat menyebabkan komplikasi bahkan kematian bagi para penderitanya. Penyakit ini ditandai dengan gejala awal paling umum yakni diare.
Sayangnya, sampai kini masih banyak masyarakat awam yang cenderung mengabaikan dan menganggap remeh penyakit ini. Padahal, jika dibiarkan IBD bisa memperparah kondisi pasien akibat komplikasi yang ditimbulkan.
Dokter Spesialis Penyakit Dalam RSCM-FKUI, dr. Rabbinu Rangga Pribadi, Sp.PD, menjelaskan, IBD terbagi menjadi 2 tipe, yaitu Ulcerative Colitis (UC) dan Crohn’s Disease (CD). Pada UC, penderitanya bisa mengalami toxic megalocon (pembengkakan usus besar yang beracun), perforated colon (lubang pada usus besar), dehidrasi berat dan meningkatkan risiko Kanker Usus Besar.
Pada CD, penderitanya bisa mengalami bowel obstruction, malnutrisi, fistulas, dan anal fissure (robekan pada jaringan anus ). Jika kedua jenis IBD ini dibiarkan, keduanya bisa menciptakan komplikasi seperti penggumpalan darah, radang kulit, mata, dan sendi, serta komplikasi lainnya.
Oleh karena itu, menurutnya pengobatan IBD sangatlah dinamis karena proses penyakitnya yang juga dinamis. Artinya di satu waktu IBD dapat terkontrol dengan obat serta diet yang tepat. Tapi di waktu lain, penyakit tersebut dapat mengalami kekambuhan.