Anak-anak merupakan golongan yang paling rentan terhadap paparan kuman dan penyakit. Salah satu penyakit yang sering menyerang berkaitan dengan kesehatan saluran cerna yakni diare.
Meski terlihat biasa, tapi diare merupakan gejala yang paling umum dialami si kecil saat terinfeksi Rotavirus. Namun, implikasi infeksi Rotavirus tidak hanya sekadar diare saja.
Vaccine Medical Director GlaxoSmithKline Indonesia, dr. Deliana Permatasari, menjelaskan bahwa rotavirus adalah virus yang sangat menular yang menyebabkan diare. Rotavirus adalah penyebab paling umum diare pada bayi dan anak-anak di seluruh dunia, yang mengakibatkan lebih dari 215.000 kematian setiap tahunnya.
“Penjelasan sederhananya rotavirus adalah virusnya, sedangkan diare adalah gejala yang disebabkan oleh virus ini,” ucap dr. Deliana berdasarkan siaran pers GlaxoSmithKline, Rabu (16/9/2020).
Baca Juga : Gaya Marion Jola Pakai Baju 'Anak TK', Netizen Gusar!
Lebih lanjut dr. Deliana mengatakan penularan rotavirus melalui jalur fecal-oral, atau dari feses penderita yang tidak sengaja masuk ke mulut orang yang sehat. Penularan Rotavirus sangat mudah dan seringnya terjadi tanpa disadari orangtua. Beberapa caranya seperti melalui kontaminasi air, makanan, minuman, dan benda-benda yang terkontaminasi di sekitar orangtua dan si kecil.
“Sebanyak 95% anak di seluruh dunia biasanya telah terinfeksi rotavirus ketika mereka mencapai usia lima tahun, dan sebagian besar infeksi pertama terjadi sebelum si kecil berusia satu tahun,” lanjutnya.