Temuan ini membuat cemas para dokter. Pasalnya, kemungkinan mikroplastik tidak berhenti di plasenta saja, melainkan dapat memberikan pengaruh dalam perkembangan bayi.
"Mengingat peran krusial plasenta dalam mendukung perkembangan janin dan bertindak sebagai interface dengan lingkungan luar. Adanya partikel plastik yang berpotensi berbahaya menjadi masalah yang sangat memprihatinkan," tulis para peneliti dalam laporannya.
Baca juga: Peneliti Temukan 15 Juta Ton Mikroplastik Mencemari Dasar Laut
Maka itu, tim peneliti berharap komunitas riset bisa melanjutkan penyelidikan ini lebih lanjut. Tujuannya agar dampak dari kehadiran mikroplastik dalam kandungan bisa diketahui dengan jelas.
"Studi lebih lanjut perlu dilakukan untuk menilai apakah keberadaan mikroplastik dapat memicu respons kekebalan atau dapat menyebabkan pelepasan kontaminan beracun yang bisa berbahaya," tambah para peneliti.
(Hantoro)