Emilia melanjutkan, kenapa harus memilih panganan yang hangat, ini karena tubuh telah kosong selama kurang lebih 14 jam dalam sehari. Ketika tubuh kondisinya seperti itu, sangat dianjurkan untuk mengonsumsi menu yang hangat supaya tubuh tidak "kaget" dan tentunya ini menyehatkan.
Nah, permasalahannya di sini ialah masyarakat Indonesia itu cenderung berbuka puasa dengan makanan yang tidak terkontrol nilai gizinya. Sebut saja gorengan, lalu es buah, belum lagi lontong, atau bahkan kue manis. Semua jadi satu dan minumnya teh manis dingin atau air dingin, biar langsung seger. Menu seperti itu yang ternyata membuat tubuh jadi bertambah bebannya, apalagi jika diterapkan setiap hari.
"Menurut saya, ada baiknya mengonsumsi makanan berat itu setelah salat Tarawih. Sebab, tubuh sudah kembali stabil dengan asupan teh hangat dan kurma di awal," ungkapnya.
Emilia menambahkan, jika kebiasaan ini bisa diterapkan maka tidak hanya turun berat badan, tapi kondisi bagian tubuh Anda pun akan jauh lebih sehat. Satu hal yang perlu diperhatikan juga ialah jam tidur dan tetap menyempatkan diri untuk aktif bergerak selama puasa. Ini dimaksudkan agar keseimbangan tubuh tetap terjaga.
(Utami Evi Riyani)