SEBAGIAN umat Muslim memiliki kebiasaan untuk melakukan ibadah puasa sunnah, puasa di hari Senin dan Kamis.
Di samping alasan keyakinan, secara kesehatan kebiasaan puasa silih berganti atau selang-seling ini punya efek positif untuk kesehatan tubuh, dan ini telah terbukti secara medis. Dalam dunia medis, puasa Senin-Kamis dikenal dengan istilah 'Alternate day fasting'.
Alternate day fasting ini disebutkan lebih lanjut, sebagai jenis diet yang masuk dalam kategori Intermittent Energy Restriction. Secara konsep, 'Alternate days fasting' artinya 5 hari makan biasa dan 2 hari melakukan puasa, dan di momen dua hari puasa, disarankan harinya tidak boleh berturut-turut. Konsep yang sama dengan puasa Senin dan Kamis.
"Ini sama seperti yang dilakukan sebagian umat Muslim yaitu kebiasaan puasa Senin Kamis," ujar ahli gizi, dr. Nurul Ratna Mutu Manikam, Sp.GK, saat acara konferensi pers Hari Obesitas Sedunia 2023 Kementerian Kesehatan, Senin (6/3/2023).
Secara manfaat, dijelaskan dr. Nurul efek rutin melakukan diet 'Alternate day fasting' atau puasa Senin dan Kamis ini terbukti dalam penelitian, bisa menurunkan 6 persen berat badan dalam durasi satu tahun.
Angka persentase yang lebih tinggi dibandingkan diet intermittent dengan konsep 8 jam makan dan 16 jam berpuasa yang hanya menurunkan 5,3 persen berat badan dalam setahun.