Esensi dari puasa Ramadan adalah mempertebal iman seorang Muslim kepada Allah SWT. Namun, jika dilihat dari kacamata medis, puasa adalah bentuk detoksifikasi tubuh, mengurangi asupan makanan tak penting dan mengatur jam makan dengan disiplin.
Dengan upaya tersebut, sejatinya tubuh akan menjadi jauh lebih bersih dan sehat. Efek lainnya adalah penurunan berat badan dalam konteks yang lebih baik. Tapi, sayangnya beberapa orang malah sebaliknya. Mereka melakukan puasa Ramadan, namun berat badan malah naik. Kok bisa?
Ahli Gizi Emilia Achmadi menjelaskan kalau hal tersebut sangat mungkin terjadi. Terlebih pada mereka yang salah menentukan asupan makanan saat berbuka pun sahur.
Menu berbuka dan sahur menjadi penting di sini. Kondisi puasa tapi berat badan naik biasanya dipengaruhi oleh momen berbuka puasa. Banyak dari masyarakat yang tidak tahu kalau berbuka itu sebaiknya dengan sesuatu yang sederhana. Padahal Rasulullah sudah mengajarkan hal tersebut.

Baca Juga: Divonis Kanker, Cinta Penelope : Alhamdulilah Allah Kirimkan Penggugur Dosa kepada Saya
"Berdasar hemat saya, berbuka puasa yang dianjurkan baik dalam Islam maupun ilmu gizi ialah mengonsumsi sesuatu yang hangat, bisa teh manis hangat dan kurma atau kalau mau ditambah kolak boleh tapi jangan keseringan," terangnya pada Okezone belum lama ini.