Penelitian terkini menyusul laporan pekan lalu bahwa mikroplastik ditemukan dalam 90 persen garam meja. Sampel garam dari 21 negara di Eropa, Amerika Utara dan Selatan, Afrika dan Asia dianalisis; dari 39 merek garam diuji, 36 mengandung mikroplastik, berdasarkan laporan National Geographic.
Mikrolastik berakhir pada makanan melalui kemasan plastik, atau bisa masuk ke rantai makanan dengan dimakan oleh kehidupan laut, katan Schwabl. "Dalam penelitian kami, sebagian besar peserta minum cairan dari botol plastik, tetapi juga konsumsi ikan dan makanan laut adalah hal yang biasa," Schwabl mencatat.

Tidak ada penelitian pada manusia yang menunjukkan bagaimana mikroplastik dapat mempengaruhi kesehatan manusia, kata Schwabl. Tetapi, penelitian pada hewan menunjukkan bahwa partikel mikroplastik mampu memasuki aliran darah, sistem limfatik dan hati.
“Di dalam usus, mikroplastik dapat menyebabkan kerusakan usus atau mengubah bentuk vili yang melapisi dinding usus,” kata Dr. Arun Swaminath, direktur Program Penyakit Inflamasi Usus di Lenox Hill Hospital di New York City.
“Ada juga beberapa kekhawatiran tentang bahan kimia yang mengganggu endokrin yang terkandung dalam plastik ini,” kata Spaeth.