Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Cerita Fiona dan 5 Wanita Luar Biasa yang Menjadi "Ibu Tanpa Bayi"

Agregasi BBC Indonesia , Jurnalis-Minggu, 21 Oktober 2018 |18:11 WIB
Cerita Fiona dan 5 Wanita Luar Biasa yang Menjadi
Fiona (Foto: Ist)
A
A
A

Aliyah

aliyah, bayi, meninggal


(Aliyah, seorang lulusan sekolah penerbitan, membuat cetakan dinding berdasarkan pesanan per orang lewat toko online-nya. Toko ini membantu orang tua merayakan nama dan hari kelahiran bayi, serta membuat buku memori khusus. Dia dijadwalkan akan melahirkan bayi lagi pada akhir bulan Oktober.)

 Salah satu yang terberat adalah karena kami telah membeli semua hal untuk Aamiya - kami telah menyediakan banyak pakaian, menyiapkan tempat tidurnya di kamar, semuanya telah dicuci dan siap untuknya, kata Aliyah.

Saya merasakan pembengkakan tetapi mereka mengatakan kepada saya ini hanyalah pembengkakan kehamilan normal. Karena saya tidak mengalami gejala lain, saya berpikir tidak seorangpun perlu terlalu khawatir. Kemudian suatu pagi saya terbangun dan tidak merasakan apapun. Saya berpikir saya harus memeriksakan diri. Itulah saatnya mereka mengatakan dia telah meninggal dunia dan saya menemukan diri saya menderita pre-eclampsia.

Mereka mengatakan tekanan darah saya sangat tinggi dan banyak terdapat protein di air seni saya. Mereka segera membawa saya ke kamar kelahiran.

Saya kemungkinan besar tertidur karena begitu terbangun dia sudah dimandikan dan mengenakan pakaian. Dia ada di sebelah saya di tempat tidur berpendingin. Dan itulah satu hal yang saya sesalkan - jelas saya tidak bisa mengontrol diri agar tetap sadar, tetapi saya kehilangan karena tidak sempat memasang pakaian padanya - hal-hal kecil yang Anda selalu bayangkan akan Anda lakukan ke bayi Anda.

Muncul saat-saat tidak menyenangkan dimana orang tidak mengetahui apa yang harus dikatakan atau dilakukan, tetapi teman-teman saya tidak mempermasalahkannya karena mereka sangat mengenal saya, dan mereka berusaha menjenguk, membawa bunga dan coklat. Memang menyenangkan saat mengetahui orang memperhatikan, meskipun saya tidak ingin berbicara atau melakukan apapun.

Saya selalu kreatif dan saya pertama kali memulainya lewat buku memori untuk Aamiya. Kemudian saya menemukan kelompok yang juga kehilangan bayi mereka di Instagram.

bayi, inggris, meninggal

Saya berhubungan dengan para ibu dari berbagai tempat - dari Amerika, Kanada - hanya untuk berbagi hal-hal yang saya lakukan setiap hari. Kemudian banyak orang mulai bertanya apakah saya bisa melakukan sesuatu untuk bayi mereka juga.

Tidak beberapa lama setelah Aamiya dilahirkan, saya sangat berkeinginan agar semua hal di rumah mewakilinya - bagi semua orang untuk mengingat bahwa dia ada disini. Dan saya berpikir ini adalah cara untuk mengatasi kedukaan - membuat sesuatu agar saya dapat 'menaruhnya' di rumah.

Anda dapat menghabiskan waktu berjam-jam merancang berbagai hal dan ini membuat Anda tidak memikirkan hal yang tidak-tidak.

Ada saat-saat dimana saya berpikir, adalah tidak sehat untuk hanya memikirkan saat ini, sehingga saya mengesampingkan buku memori untuk sementara waktu dan lebih memusatkan diri untuk kembali bekerja dan lebih sering bertemu para teman. Tetapi terdapat juga saat dimana saya kembali ke buku itu.

Saya memang menjadi lebih mencemaskan kehamilan setelah melewati batas waktu 30 minggu.

Pada permulaan kehamilan, saat saya merasa bahagia dan bersyukur dapat hamil kembali, memang terdapat perasaan bersalah karena Anda tidak mau bayi malaikat Anda berpikir dirinya telah dilupakan, karena itu tidak akan pernah terjadi - pasangan saya dan saya sendiri memikirkan Aamiya setiap hari.

Dengan berjalannya waktu perasaan bersalah tersebut menjadi berkurang - saya sangat percaya bahwa bayi ini dikirimkan Aamiya. Ini adalah kehamilan yang baik. Kadang-kadang kecemasan memang menguasai diri, tetapi saya berusaha tetap positif. Kami akan memastikan bayi ini tumbuh dan mengetahui semua hal tentang kakak perempuannya, Aamiya.

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement