BADAN Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menyatakan angka kematian neonatal mengalami pernurunan berdasarkan hasil Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 2017.
"Semua angka kematian bayi dan anak berdasarkan hasil SDKI 2017 menunjukkan lebih rendah dibandingkan dengan hasil SDKI 2012," kata Pelaksana Tugas Kepala BKKBN Sigit Priohutomo dalam acara peluncuran Hasil Laporan Akhir Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia 2017, Jakarta, Selasa.
Dia mengatakan angka kematian neonatal mengalami penurunan yang besar dari 32 per 1.000 kelahiran hidup hasil SDKI 1991 menjadi 15 per 1.000 kelahiran hidup pada hasil SDKI 2017.
Hasil SDKI 2017 menunjukkan penurunan angka kematian bayi yang lebih banyak dibanding angka kematian neonatal yakni dari 68 per 1.000 angka kelahiran hidup dari hasil SDKI 1991 menjadi 24 per 1.000 kelahiran hidup pada hasil SDKI 2017. Sementara, angka kematian bayi pada 2012 yakni 32 per 1.000 kelahiran hidup.