INGAT kerupuk ndalepak-ndalepuk atau kerupuk kere yang dahulu bisa didapat hanya dengan cara barter dengan rosok? Ternyata kerupuk berbentuk seperti rantai itu masih bisa dijumpai di Wonogiri.
Kerupuk yang rasanya asin dan manis tersebut dijual Sri Giyati, 46, di rumahnya di Dusun Sengon RT 003/RW 007, Ngadiroyo, Nguntoronadi. Kerupuk dijajakan di tepi jalan raya Ngadirojo-Pacitan dari arah Ngadirojo kanan jalan setelah Jembatan Gedong, Ngadirojo.
Sri menjual kerupuk camilan tradisional itu sejak setahun terakhir. Penjualannya mencapai 6 kuintal/pekan. Penghasilan bersih yang didapatnya mencapai Rp5 juta/pekan dari omset sekitar Rp12 juta/pekan.
Menurut Sri konsumen berbondong-bondang membeli kerupuk ndalepak-ndalepuk lebih karena ingin mengakrabi kenangan masa kecil. Hal yang sama dirasakan Solopos.com saat melihat kerupuk itu. Menurut Sri melihat terlebih menikmati kerupuk yang digoreng menggunakan pasir itu mengingatkan pada masa kecil di desa.
BACA JUGA: