Hasil riset menunjukkan, alasan kuat terjaga sepanjang malam adalah karena tidur menghambat hormon perangsang tiroid (TSH) yang membantu mengendalikan metabolisme dan, secara tidak langsung, meningkatkan energi kita. Diperkirakan 25% sampai 35% pasien depresi memiliki kadar TSH rendah.
Penelitian ilmiah ini benar-benar sesuai dengan kebiasaan Rasulullah SAW, yaitu tidur sesaat setelah salat Isya lalu bangun pada dini hari.
Ibnu Abbas mengatakan, "Nabi tidur sampai dia mendengkur dan kemudian berdoa (atau mungkin terbaring sampai suaranya terdengar dan kemudian bangkit dan berdoa)." Ibnu Abbas menambahkan: "Saya tinggal semalam di rumah bibi saya, Maimuna, Nabi tidur sebagian malam, dan di penghujung malam, dia bangkit dan melakukan wudhu dari kemudian berdiri untuk salat. Aku juga melakukan wudhu yang sama, lalu aku berdiri di sebelah kirinya. Dia menarik saya ke kanan dan berdoa sebanyak yang diinginkan. Kemudian dia berbaring lagi dan tidur sampai suaranya terdengar (mendengkur)."
(Baca Juga: Unik, Kue Ulang Tahun Ini Berwujud Mirip Kim Kardashian!)
Hal ini serupa dengan terapi yang diberikan pada pasien depresi di Eropa yang disuruh tidur lebih awal selama sepekan, lalu bangun pada tengah malam dan kemudian kembali ke jadwal tidur "normal". Lalu tidur lagi dan bangun beberapa saat menjelang matahari terbit.
(Muhammad Saifullah )