BAGI para penikmat kopi, bila mereka berkunjung ke suatu daerah pasti terlintas di pikiran untuk mencari kopi khas daerah tersebut. Salah satu kopi khas yang terkenal adalah kopi Gayo yang berasal dari Aceh. Jenis kopi ini mudah ditemui di kota yang mendapat julukan Serambi Mekah itu, bahkan hingga ke Kota Sabang.
Baru-baru ini Okezone berkesempatan untuk mengunjungi kota paling barat di Indonesia itu. Ternyata cara pembuatan kopi di Sabang berbeda dengan cara pembuatan kopi pada umumnya. Di masyarakat setempat, seringnya kopi dibuat dengan cara disaring.
Hal ini terlihat saat Okezone mengunjungi Kedai Kopi Pantai Jaya. Berdasarkan cerita sang empunya, kedai ini ramai dikunjungi oleh para wisatawan lokal maupun mancanegara. Di sana Okezone bertemu dengan pemilik sekaligus peracik kopi yaitu Sofian Zakaria.
Begini Penampakan Kue Ulang Tahun 5 Tingkat Jay-Z!, Mau Juga?
Sofian menceritakan ia telah menjual kopi sejak 1980. Letak kedainya yang berdekatan dengan pantai membuat para nelayan sering singgah sebelum atau sehabis mencari ikan. Selain itu, posisi kedai juga memikat wisatawan karena sambil menyeruput kopi mereka bisa ditemani suara debur ombak dan semilir angin.
Cara pembuatan di kedai ini masih konvensional. Hanya menggunakan dua buah teko stainless berukuran besar, saringan, dan sendok. Langkah pertama yang dilakukan adalah memasukkan kopi ke saringan kemudian direndam dalam satu teko yang berisi air panas. Jangan khawatir kopi akan keluar dari saringan. Sebab kopi yang diracik tidak berbentuk bubuk melainkan seperti kerikil. Ya, kopi memang digiling secara kasar.