ADZAN Ashar baru saja selesai berkumandang melalui pengeras suara masjid. Warung Kopi Khop di kawasan Jalan AMD Batoh, Kota Banda Aceh masih terlihat sepi. Hanya beberapa meja ditongkrongi beberapa pemuda yang asyik ngemil kacang kulit. Sembari menyeruput kopi dengan gaya yang tergolong unik, gelasnya di balik.
Aceh sangat terkenal dengan kopinya. Bahkan salah satu daerah penghasil kopi terbaik di Indonesia. Begitu juga dengan warung kopi yang menjamur, mulai dari yang masih tradisional di pendalaman kampung hingga warung kopi dengan gaya premium di perkotaan. Tak ayal kalau Banda Aceh sebagai ibukota provinsi dikenal dengan kota seribu satu warung kopi.
Mengikuti perkembangan zaman, penyajian kopi di Aceh pun mulai bervariasi. Dari yang dahulunya hanya dikenal kopi hitam yang pahit, sekarang semua warung kopi menawarkan sajian kopi dengan kaya rasa dan warna, seperti manual brewing, sanger, kopi susu, dan berbagai jenis kopi Arabica lainnya.
Bahkan meminumnya pun juga diperlihatkan dengan cara yang tak biasa, seperti yang terdapat di Warung Kopi Khop ini atau dalam bahasa Indonesia kopi telungkup. Gayanya, tak tak lazim dari warung kopi lainnya di Aceh.
Penyajian kopi dengan gelas telungkup menjadi ciri khas yang mereka tawarkan kepada pengunjung. Kopi yang ampas kopinya masih menyatu tanpa disaring itu diminum dengan menggunakan sedotan.