Sedapnya Menyantap Ikan Kuah Asam & Sambal Colo Colo di Ternate
BERKUNJUNG ke suatu tempat kurang lengkap rasanya jika tidak mencicipi kuliner khas daerah tersebut. Apalagi jika berkunjung ke daerah yang dikenal dengan hasil lautnya.
Ternate di Maluku Utara misalnya. Kota yang berada di kaki Gunung Gamalama ini dikenal sebagai penghasil makanan laut yang besar. Memiliki daratan yang subur dan dikelilingi oleh lautan luas, Ternate tak hanya mengandalkan bahan makanan dari hasil perkebunan. Tetapi juga ikan dan makanan hasil olahan dari laut.
Jika berkunjung ke Ternate, satu hal yang tak boleh Anda lewatkan yaitu mencicipi ikan kuah asam dan ikan bakar. Jangan lupa pula untuk mencicipi sambal colo colo, sambal khas dari Maluku yang biasanya disajikan sebagai pelengkap makanan.
5 Menu Paling banyak Diburu Tamu Resepsi Pernikahan, Sebaiknya Disediakan
Untuk menyantap makanan dari ikan segar, Anda bisa mengunjungi satu dari beberapa tempat makan yang terkenal di pulau ini. Biasanya, menu yang ditawarkan adalah ikan bakar dan ikan kuah asam.
Ikan kuah asam menjadi menu yang paling cocok di siang hari di Ternate. Terutama ketika cuaca sedang cerah, makanan berkuah adalah pilihan yang tepat. Seperti yang Okezone lakukan ketika berada di Ternate.
Siang itu, Okezone mencicipi ikan kakap merah yang dimasak dengan kuah asam. Ikan kuah asam disajikan di wadah kaca dengan potongan-potongan yang sedang. Kuah bening yang tercampur dengan larutan bumbu dapur terlihat menggoda untuk diseruput.
Kuahnya terasa menyegarkan dengan sensasi rasa asam dari jeruk nipis. Kuah tersebut juga kaya akan rasa yang berasal dari beberapa bumbu dapur. Mulai dari daun kemangi, tomat, bawang merah, dan daun bawang. Beberapa potongan buncis juga dimasukkan ke dalam masakan, terasa lebih segar karena hanya dimasak setengah matang.
Menyeruput kuah asam dan potongan ikan serta menyuapkan nasi terasa seperti sebuah hadiah untuk lidah. Ditambah dengan sambal colo colo yang asam dan pedas. Ikan segar dan kuahnya yang asam benar-benar membuat lidah ingin terus merasakannya. Seakan setuju dengan lidah, perut pun terasa siap menampung makanan tersebut sebanyak-banyaknya.
