"Saat kemoterapi juga dipilih darah yang sehat dan dibom habis semua produksi sel kankernya. Kemudian pasien diisolasi agar bisa membuat sel darahnya normal berkembang," terangnya.
Sayangnya, karena harus mengeluarkan biaya mahal, terapi stem cell untuk penyembuhan leukimia pada anak, belum sepenuhnya diterapkan di Indonesia. Penyebab biaya mahal yakni karena penggunaan teknologi canggih dan ruang perawatan isolasi yang eksklusif.
"Secara teoritis, 90 persen bisa sembuh. Cuma biayanya mahal banget dan siapa yang menanggung jika stem cell diterapkan," tukasnya.
(Helmi Ade Saputra)