Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Stem Cell Jadi Fokus Pengobatan Masa Depan

Dewi Kania , Jurnalis-Jum'at, 22 Januari 2016 |17:54 WIB
Stem Cell Jadi Fokus Pengobatan Masa Depan
Ilustrasi stem cell (Foto: Emcell)
A
A
A

PENGOBATAN stem cell atau sel punca menjadi salah satu terapi yang diyakini dapat membantu memulihkan sel-sel tubuh yang rusak atau hilang karena penyakit berat. Namun, terapi ini masih jarang dilirik masyarakat Indonesia karena berbagai faktor.

Ketua Dewan Riset Nasional Dr Ir Bambang Setiadi MS mengatakan, sudah sejak lama terapi stem cell dikembangkan di Indonesia. Namun, masih banyak kendala yang menyertai, sehingga membutuhkan riset lebih dalam agar menjadi fokus pengobatan dalam negeri.

"Waktu ke Finlandia, saya menemui peneliti yang meneliti zat aktif terumbu karang dengan didasari ilmu kimia sintesa. Tapi rupanya barangnya itu dibawa dari Maluku. Yang terjadi sekarang ini karena peran kimia sintesa tidak begitu eksis di Indonesia dan saya akan kembangkan itu," ujarnya saat diskusi membahas 'Kemandirian Indonesia dalam Penyediaan Bahan Baku Obat' di Gedung Dewan Pers, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Jumat (22/1/2016).

Berdasarkan temuan itu, tambah Bambang, Dewan Riset Nasional tertarik dan mendukung para peneliti untuk mengembangkan pengobatan stem cell. Karena terapi ini sangatlah berguna bagi pasien penyakit tidak menular yang ingin mendapat kesembuhan selain tindakan operasi.

"Kenapa perlu difokuskan? Alasannya, pertarungan kita dengan luar negeri sudah sangat jauh. Contohnya ya penelitian kimia sintesa tadi yang mendorong kami ingin mengembangkan stem cell," imbuh dia.

Contohnya saja, menurut Bambang, PT Kalbe Farma sudah berani meneliti dan mengembangkan terapi stem cell sejak lama.

"Sel punca, PT Kalbe Farma sedang pra uji klinik. Jadi, sekali lagi kenapa perlu dikembangkan? Karena ini pioritas yang akan menjadi pertarungan masa depan," tegasnya.

(Helmi Ade Saputra)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement