JAKARTA - Banyak orang mungkin pernah mengalami momen tatapan kosong. Momen yang dikenal dengan istilah bengong itu, di mana pikiran melayang entah ke mana, dan tubuh terasa diam membeku.
Biasanya hal ini dianggap wajar, misalnya ketika lelah atau sedang banyak tekanan dan pikiran. Namun, benarkah sering bengong bisa menjadi tanda gangguan mental?
Bengong Itu Normal, Tapi…
Bengong sesekali sebenarnya adalah bagian alami dari aktivitas otak. Saat pikiran melayang, otak justru sedang memproses informasi, memulihkan energi, atau mencari solusi atas masalah. Beberapa penelitian bahkan menyebut melamun bisa meningkatkan kreativitas.
Namun, seperti dikutip healthline, Sabtu (13/9/2025), bengong yang terlalu sering, berulang, atau sampai mengganggu aktivitas sehari-hari bisa jadi pertanda kondisi kesehatan tertentu.
Bengong Bisa Berkaitan dengan Gangguan Mental
Psikolog menjelaskan, kebiasaan bengong berlebihan dapat menjadi salah satu gejala yang muncul pada beberapa gangguan mental, antara lain :
1. Depresi : Penderita sering terlihat kehilangan fokus, pikiran kosong, dan sulit konsentrasi.
2. Gangguan Kecemasan : Rasa cemas berlebih dapat membuat seseorang terjebak dalam pikiran sehingga tampak bengong.
3. ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder) : Salah satu tandanya adalah kesulitan fokus, mudah teralihkan, dan sering tampak melamun.
4. Epilepsi Absence : Kondisi medis ini membuat penderitanya terlihat seperti bengong beberapa detik tanpa sadar.
Kapan Harus Waspada?
Jika bengong hanya sesekali, biasanya tidak perlu khawatir. Namun, bila disertai tanda-tanda berikut, sebaiknya segera berkonsultasi dengan tenaga medis atau psikolog apabila mengalami gangguan seperti :
1. Terjadi sangat sering hingga mengganggu pekerjaan atau sekolah.
2. Bengong disertai kehilangan kesadaran sesaat.
3. Pikiran kosong dibarengi perasaan sedih mendalam atau cemas berlebihan.
4. Kesulitan kembali fokus setelah bengong.
Cara Mengatasinya
1. Tidur cukup : Kurang tidur bisa meningkatkan kecenderungan bengong.
2. Latihan mindfulness : Membantu melatih fokus dan mengurangi distraksi.
3. Kelola stres : Dengan olahraga, meditasi, atau hobi.
4. Konsultasi profesional – Jika sudah mengganggu aktivitas harian, pemeriksaan psikologis atau medis sangat dianjurkan.
Kesimpulan
Sering bengong tidak selalu berarti gangguan mental. Namun, bila terlalu sering terjadi dan mengganggu keseharian, hal itu bisa menjadi sinyal adanya kondisi kesehatan mental atau medis tertentu. Mengenali gejalanya lebih awal sangat penting agar penanganan bisa dilakukan dengan tepat.
(Rani Hardjanti)