Viral! WNI yang Tinggal di Luar Negeri Ini Klaim Bakal Ada Pandemi Baru Bernama Seer, Lebih Seram dari Covid-19

Media sosial diramaikan oleh unggahan seorang wanita yang merupakan Warga Negara Indonesia (WNI), yang tinggal di luar negeri. Dalam unggahan tersebut ia mengatakan bahwa akan ada pandemi baru pada tahun depan bernama Seer, yang akan terjadi pada April 2025.

Wanita tersebut mengatakan bahwa virus ini akan jauh lebih seram ketimbang Covid-19. Selain itu, virus ini akan menyerang anak-anak yang menyebabkan kerusakan pada otak mereka akibat efek samping apa yang terjadi pada 2019.

"Ada berita yang cukup dark, and tiga bulan dari sekarang atau sekitar bulan April, kita bakalan ada pandemi lagi. So, be ready, but this more scare than before. Namanya SEER, nanti kalau yang dulu kan yang diserang orang tua ya yang ketularan anak-anak enggak. Sekarang kebalikannya, anak-anak yang bakalan kena," ujarnya. 

"Problemnya, yang diserang itu di bagian otaknya. Itu karena efek samping yang terjadi di tahun 2019. Hasil scannya bakal kelihatan otaknya banyak yang rusak di anak-anak ini, makanya kalian akan diwajibkan menggunakan masker," lanjut wanita tersebut.

Dalam unggahannya, dikatakan virus tersebut akan dimulai di Brasil pada April 2025. Ia juga menyampaikan hal tersebut dengan ekspresi yang benar-benar akan kembali terjadi pandemi seperti pada 2020.

Hingga saat ini, belum ada pernyataan resmi dari pihak terkait mengenai kabar tersebut. Hal ini membuat warganet khawatir apabila yang disampaikan wanita tersebut benar terjadi.

"Semoga gak terjadi apa-apa, semoga Allah selalu melindungi semua umatnya di dunia, Aamiin YRA," tulis @ode***.

"Yang paling menakutkan dari pandemi adalah, rasa takut," ucap @rhm***.

Cek Fakta

Kondigi di situsnya telah menyatakan bahwa informasi soal pandemi baru bernama SEER adalah HOAX semata. Kabar tersebut adalah informasi yang menyesatkan. Faktanya, SEER adalah penyakit fiktif yang dibuat untuk simulasi latihan kesiapsiagaan bencana bertajuk Catastrophic Contagion. Latihan tersebut diadakan pada Oktober 2022 lalu di Brussel. 

(Qur'anul Hidayat)