SERS adalah teknik pencitraan yang sensitif dan tidak merusak, cara ini dapat mendeteksi konsentrasi zat yang sangat rendah dengan energi lebih sedikit dibandingkan spektroskopi Raman tradisional. Teknik ini dapat digunakan untuk menganalisis campuran bahan kimia, mengidentifikasi zat berbahaya, mengontrol kualitas produk seperti obat-obatan dan makanan, serta memantau proses kimia dalam produksi.
Para peneliti percaya bahwa SERS juga dapat digunakan untuk menganalisis kotoran pada makanan lain seperti bubuk cabai merah, beras, mentimun, dan dedak. Para peneliti mengembangkan membran NWCM-Ag yang fleksibel dan hampir transparan, terbuat dari film hidrogel selulosa, yang dapat digunakan dalam SERS.
Untuk pengujiannya, tim menyemprot apel dengan dua pestisida, thiram dan carbendazim, dan membiarkannya mengering sebelum dicuci dengan air, sama seperti konsumen. Dengan menggunakan membran baru dan teknik SERS, mereka menemukan jejak pestisida pada kulit apel dan lapisan luar daging buahnya.
Michael Hansen, peneliti utama menyebut ini sangat membantu mengetahui bagaimana pestisida ini masuk. "Ilmu pengetahuan menunjukkan lebih banyak, hal yang mengkhawatirkan. Jadi jangan berpikir mencuci buah saja cukup," tulis Michael Hansen, seorang ilmuwan senior di Consumer Reports.
(Martin Bagya Kertiyasa)