3. Salah itu wajar, tetapi mengakuinya itu lebih penting: Yakinkan anak, bahwa membuat kesalahan ada hal yang normal dalam kehidupan sehari-hari. Katakan pada mereka bahwa “membuat kesalahan itu wajar, tetapi mengakuinya lebih adalah yang paling penting.”
Ucapan ini mengajarkan anak-anak yang paling penting adalah bertanggung jawab atas tindakan, atau kesalahan yang diperbuat.
4. “Apa yang membuatmu begitu khawatir hingga memutuskan untuk berbohong?: Ini sebagai tanda Anda menunjukkan empati dan pengertian sebagai orantua. Pertanyaan ini membuka dialog mengenai perasaan dan alasan anak ketika berbohong.
Hal ini menunjukan bahwa ayah dan ibunya, tertarik untuk memahami sudut pandang mereka sebagai anak. Pendekatan empati bisa bantu anak merasa aman dan mau berkata jujur.
(Rizky Pradita Ananda)