JAKARTA - Ciri-ciri gen z yang terkena penyakit diabetes. Kencing manis atau Diabetes Melitus yang saat ini dikenal dengan Diabetes saja, merupakan salah satu penyakit kronis paling umum di Indonesia, yang dulunya sering diasosiasikan dengan penyakit yang hanya menyerang orang tua atau usia lanjut.
Namun kabar buruknya, kini gen z juga bisa terkena penyakit diabetes. Melansir laman Kemenkes, dengan gaya hidup modern yang serba cepat dan cenderung tidak sehat, Diabetes telah menjelma menjadi ancaman nyata bagi generasi muda, mengintai dengan senyap dan berpotensi merenggut kualitas hidup mereka di masa depan, karena semakin banyak anak dan remaja yang terdiagnosis Diabetes, yang saat ini dikenal dengan diabetes tipe 5.
Secara umum, Diabetes menunjukkan gejala-gejala sebagai berikut:
1. Haus berlebihan (polidipsi): sering merasa haus dan ingin minum banyak.
2. Buang air kecil berlebihan (poliuri): sering buang air kecil, terutama di malam hari.
3. Lapar berlebihan (polifagia): sering merasa lapar dan ingin makan banyak.
4. Penurunan berat badan, meskipun nafsu makan meningkat, berat badan cenderung turun.
5. Penglihatan kabur, dikarenakan kadar gula darah yang tinggi menyebabkan lensa mata membengkak dan mengurangi kemampuan fokus.
6. Luka sulit sembuh, terutama luka pada kulit kaki, sulit sembuh karena kadar gula darah yang tinggi.
7. Pusing dan lemas, diakibatkan kadar gula darah yang fluktuatif (naik turun dengan cepat).
Diabetes yang saat ini telah menyerang generasi muda disebabkan oleh hal-hal sebagai berikut:
1. Malnutrisi (mengalami masalah gizi) sejak lahir
Kondisi ini dapat menyebabkan resistensi insulin yang meningkatkan risiko Diabetes pada anak-anak.
2. Pola makan tidak seimbang
Konsumsi makanan manis, makanan olahan, dan makanan kurang serat akan meningkatkan kadar gula darah dan risiko Diabetes .
3. Kurangnya aktivitas fisik
Gaya hidup tidak aktif dan kurang berolahraga akan menurunkan sensitivitas tubuh terhadap insulin dan meningkatkan risiko Diabetes .
4. Obesitas
Kelebihan berat badan, ditandai banyaknya lemak di sekitar perut, akan meningkatkan risiko Diabetes pada anak-anak dan remaja. Walaupun demikian, penderita diabetes tipe 5 tidak selalu obesitas, karena penderitanya juga banyak yang kurus.
5. Faktor genetik
Riwayat keluarga dengan Diabetes juga meningkatkan risiko seseorang menderita Diabetes . Riwayat keluarga tidak selalu diturunkan dari orang tua kepada anaknya, namun juga dapat diturunkan dari kakek neneknya kepada cucunya (generasi kesatu kena, generasi kedua lepas, tetapi generasi ketiga kena lagi).
6. Perubahan gaya hidup modern
Perubahan pola makan dan gaya hidup yang kurang sehat termasuk kurang aktivitas fisik dan tingginya stress di era modern turut memicu peningkatan risiko Diabetes pada generasi muda.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)