JAKARTA - Viral kisah unik sekaligus langka dari Brasil kembali menjadi sorotan dunia. Meski terjadi pada 2021, kasus ini kembali ramai dibahas karena keunikannya.
Seorang wanita berusia 19 tahun diketahui melahirkan bayi kembar, tetapi hasil tes DNA mengungkap bahwa keduanya memiliki ayah biologis yang berbeda. Kondisi ini dikenal sebagai heteropaternal superfecundation, yaitu ketika dua bayi kembar fraternal berasal dari dua pria berbeda.
Menurut penjelasan National Library of Medicine, kondisi ini terjadi ketika seorang wanita melepaskan dua sel telur dalam satu siklus menstruasi dan masing-masing dibuahi oleh sperma dari dua pria berbeda dalam waktu yang berdekatan. Dengan kata lain, dua sel telur yang berbeda dibuahi hampir bersamaan, tetapi oleh ayah yang tidak sama.
Fenomena ini terungkap ketika sang ibu melakukan tes DNA untuk memastikan ayah dari salah satu bayinya. Hasilnya tidak cocok, sehingga ia melakukan tes DNA dengan pria lain. Barulah diketahui bahwa kedua bayi tersebut memiliki ayah berbeda.
Dr. Tulio Jorge Franco, dokter yang menangani kasus ini di Brasil, menjelaskan bahwa kedua bayi tersebut memiliki DNA yang sama dari ibu, tetapi berkembang dalam dua plasenta terpisah. Ini membuat mereka kembar fraternal yang berasal dari dua paternitas berbeda.
Fenomena seperti ini sangat jarang terjadi. Agar heteropaternal superfecundation terjadi, beberapa kondisi harus terpenuhi:
Wanita harus melepaskan dua sel telur, dan superovulasi ini tidak terjadi pada semua wanita.
Waktu pembuahan sangat sempit, karena sel telur hanya dapat dibuahi dalam 12–24 jam setelah ovulasi.
Harus ada keterlibatan dua pria dalam waktu berdekatan, biasanya dalam rentang 48–72 jam.
Meskipun sperma bisa bertahan 3–5 hari di dalam tubuh wanita, peluang terjadinya pembuahan ganda oleh dua pria berbeda tetap sangat kecil. Itulah sebabnya fenomena ini dianggap sangat langka dan hanya ditemukan pada sedikit kasus di dunia.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)