Menurut sejumlah penjelasan dari masyarakat Tolaki, terdapat tradisi lama yang disebut “mosonggi” atau “mosalaki”, di mana suami yang mengetahui istrinya berselingkuh dapat memilih untuk menyerahkan sang istri kepada selingkuhannya secara terbuka. Namun, tradisi ini tidak lagi banyak dipraktikkan dan sebagian besar masyarakat Tolaki modern menilai hal tersebut sudah tidak relevan dengan nilai-nilai masa kini.
Adat Tolaki dianggap sebagai bentuk penyelesaian damai untuk menghindari konflik atau kekerasan antar pihak yang terlibat.
Meski begitu, viralnya video tersebut menimbulkan perdebatan luas. Sebagian warganet menganggap tradisi ini sudah tidak relevan dengan nilai kesetaraan gender dan hukum modern, sementara yang lain memandangnya sebagai bentuk penghormatan terhadap budaya lokal yang menekankan penyelesaian tanpa kekerasan.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)