JAKARTA – Siapa yang tidak suka jajanan pasar? Kue tradisional Indonesia seperti kue lapis legit, risoles, hingga lumpia goreng, selalu jadi primadona di acara keluarga maupun sekadar teman minum teh. Rasanya manis, gurih, dan harganya pun terjangkau.
Namun, di balik kelezatannya, sejumlah jajanan pasar ternyata menyimpan risiko kesehatan karena kandungan kolesterol dan lemak jenuh yang cukup tinggi.
Menurut jurnal berjudul Effect of Deep-Fried Oil Consumption on Lipid Profile, dikutip Senin (22/9/2025), bahan-bahan seperti santan kental, kuning telur, margarin, dan minyak goreng menjadi sumber utama lemak jenuh dan kolesterol dalam jajanan pasar. Jika dikonsumsi terlalu sering, makanan ini dapat meningkatkan kadar kolesterol jahat (LDL) dalam darah dan memicu gangguan jantung maupun pembuluh darah.
Daftar Jajanan Pasar Tinggi Kolesterol
Kue Lapis Legit
Kue ini terkenal dengan lapisan-lapisan cantiknya. Namun, untuk membuatnya, digunakan banyak kuning telur dan mentega. Kandungan lemak jenuh dalam setiap potongannya bisa meningkatkan kadar kolesterol LDL bila dikonsumsi berlebihan.
Kue Cubit
Camilan favorit anak muda ini berbahan dasar telur, margarin, dan susu kental manis. Kombinasi tersebut membuat kue cubit tinggi kolesterol sekaligus gula sederhana, yang bisa memicu lonjakan gula darah.
Kue Sus
Meski ringan, kue sus dibuat dari adonan butter dan telur, lalu diisi krim berbahan susu dan mentega. Tak heran jika kandungan lemak jenuh dan kolesterol dalam jajanan ini cukup tinggi.
Risoles
Risoles berisi ragout ayam atau sayuran, lalu digoreng dengan minyak panas. Minyak yang digunakan berulang-ulang saat menggoreng meningkatkan kadar lemak trans, yang berbahaya bagi kesehatan jantung.
Lumpia Goreng
Lumpia dengan kulit tipis yang renyah sering dianggap lebih “ringan.” Namun, isi daging olahan dan proses penggorengan dengan minyak panas menjadikannya sumber kolesterol dan lemak trans.
Kenapa Harus Waspada?
Lemak jenuh dan lemak trans dapat mempercepat penumpukan plak di dinding arteri. Kondisi ini meningkatkan risiko penyakit jantung koroner, stroke, dan obesitas. Selain itu, konsumsi jajanan pasar berlebihan bisa menurunkan kolesterol baik (HDL) yang seharusnya melindungi tubuh dari penyakit kardiovaskular.
Meski begitu, bukan berarti jajanan pasar harus dihindari sepenuhnya. Kuncinya ada pada porsi dan frekuensi konsumsi. Sesekali mencicipi kue favorit tidak masalah, asalkan diimbangi dengan pola makan seimbang, olahraga teratur, serta memperbanyak konsumsi sayur dan buah.
Dengan gaya hidup sehat, Anda tetap bisa menikmati jajanan tradisional tanpa harus khawatir berlebihan terhadap risiko kolesterol.
(Rani Hardjanti)