Konsumsi rutin soda dan minuman manis lainnya telah dikaitkan dengan gangguan fungsi kognitif. Studi Frontiers in Nutrition menyatakan bahwa asupan gula berlebih, khususnya minuman berpemanis (sugar-sweetened beverages/SSBs), dapat menurunkan kemampuan eksekutif, seperti memori kerja dan perhatian pada remaja dan anak-anak.
Karbohidrat olahan seperti roti putih, camilan asin, dan mi instan mudah diubah menjadi gula dalam tubuh, memicu kenaikan dan penurunan energi yang tajam—fenomena yang dikenal sebagai energy crash. Healthline menyebut bahwa konsumsi intensif gula dan karbohidrat olahan dapat merusak hippocampus, bagian otak penting untuk belajar dan memori.
Maka dari itu, menjaga kesehatan otak tidak hanya bergantung pada stimulasi mental, tetapi juga pada pilihan makanan sehari-hari. Dengan membatasi konsumsi makanan dan minuman yang berisiko merusak fungsi kognitif, kita dapat membantu otak tetap optimal dan melindungi kesehatan mental anak di masa depan.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)