 
                Kebiasaan ini menuai kekhawatiran khususnya dari pelaku usaha kecil dan menengah di sektor kuliner, merasa dirugikan karena fasilitas bisnis mereka digunakan oleh pengunjung pasif yang tidak berkontribusi terhadap pemasukan padahal, kebutuhan operasional seperti listrik, internet, dan perawatan tempat tetap harus dipenuhi banyaknya penggunaan fasilitas tanpa adanya pembelian dapat menimbulkan beban tersembunyi yang mengganggu arus kas bisnis.
Dalam jangka panjang, kehadiran kelompok rojali berpotensi memperlambat pertumbuhan usaha, bahkan menyebabkan kemunduran yang dirasakan oleh UMKM di sektor makanan dan minuman, yang sangat mengandalkan transaksi harian untuk bertahan.
Di balik trend ini, terdapat kondisi sosial ekonomi yang perlu diperhatikan karena banyak warga perkotaan yang datang ke pusat keramaian hanya untuk melepas penat, tanpa niat berbelanja, karena daya beli mereka melemah.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)