 
                
MENGENAL apa itu trend rojali yang bikin ketar-ketir UMKM? Media sosial baru baru ini dihebohkan dengan istilah baru bernama rojali atau bisa disebut rombongan jarang beli. trend rojali belakangan ramai diperbincangkan di media sosial dan menjadi sorotan pelaku usaha, khususnya pelaku UMKM.
Fenomena ini dinilai cukup meresahkan karena memicu kekhawatiran terkait kelangsungan bisnis skala kecil hingga menengah.
Fenomena trend Rojali atau Rombongan Jarang Beli kini menjadi sorotan di berbagai platform media sosial. Istilah ini merujuk pada kebiasaan sekelompok orang yang mendatangi pusat perbelanjaan, kafe, atau restoran secara beramai-ramai, namun tidak disertai dengan aktivitas belanja yang berarti.
Umumnya, mereka hanya memanfaatkan fasilitas seperti Wi-Fi gratis, AC, meja dan kursi, bahkan berfoto-foto, tanpa melakukan transaksi apa pun yang memberi keuntungan kepada pelaku usaha.
Kebiasaan ini menuai kekhawatiran khususnya dari pelaku usaha kecil dan menengah di sektor kuliner, merasa dirugikan karena fasilitas bisnis mereka digunakan oleh pengunjung pasif yang tidak berkontribusi terhadap pemasukan padahal, kebutuhan operasional seperti listrik, internet, dan perawatan tempat tetap harus dipenuhi banyaknya penggunaan fasilitas tanpa adanya pembelian dapat menimbulkan beban tersembunyi yang mengganggu arus kas bisnis.
Dalam jangka panjang, kehadiran kelompok rojali berpotensi memperlambat pertumbuhan usaha, bahkan menyebabkan kemunduran yang dirasakan oleh UMKM di sektor makanan dan minuman, yang sangat mengandalkan transaksi harian untuk bertahan.
Di balik trend ini, terdapat kondisi sosial ekonomi yang perlu diperhatikan karena banyak warga perkotaan yang datang ke pusat keramaian hanya untuk melepas penat, tanpa niat berbelanja, karena daya beli mereka melemah.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)