JAKARTA - Event Director Miss World, Mr Stephen Douglas, mengungkapkan keyakinannya bahwa wakil Miss Indonesia 2025 berpotensi besar menyabet gelar Miss World 2026.
Hal ini disampaikannya dalam konferensi pers Welcoming 72nd Miss World yang digelar di Auditorium Tower 1, MNC Studios, Kebon Jeruk, Jakarta, Selasa (8/7/2025).
Dalam acara yang turut dihadiri oleh Founder & Chairwoman of Miss Indonesia Organization Liliana Tanoesoedibjo, Miss World Global Ambassador Sudha Reddy, 72nd Miss World Suchata Chuangsri, dan Miss Indonesia 2024 Monica Kezia, Mr. Douglas memberikan apresiasi tinggi terhadap kualitas para finalis Miss Indonesia selama ini.
“Miss Indonesia selalu mengirimkan kandidat luar biasa. Mereka percaya diri, cerdas, komunikatif, dan penuh empati. Kualitas seperti ini adalah inti dari apa yang dicari oleh Miss World setiap tahunnya,” ujar Stephen Douglas.
Menurutnya, Indonesia tinggal menunggu waktu untuk membawa pulang mahkota Miss World pertama. Ia menyinggung performa luar biasa Monica Kezia di ajang Miss World 2025 lalu, yang menurutnya secara pribadi layak melaju lebih jauh dalam kompetisi.
“Saya pribadi berpikir Monica seharusnya bisa melangkah lebih jauh. Tapi dalam sebuah kompetisi, tentu kita harus menghormati keputusan dewan juri, meski tidak selalu setuju. Tahun ini Thailand menang untuk pertama kalinya, dan mungkin tahun depan giliran Indonesia,” kata Douglas optimis.
Potensi Kemenangan di Miss World 2026
Saat ditanya mengenai peluang Indonesia dalam memenangkan Miss World ke-73 mendatang, Douglas tanpa ragu menyebut bahwa kualitas Miss Indonesia dari tahun ke tahun sangat konsisten dan kompetitif.
“Miss Indonesia selalu tampil luar biasa. Karena itu saya percaya, waktunya akan segera tiba. Mungkin tahun depan adalah tahun pertama bagi Indonesia memenangkan Miss World,” ungkapnya.
Stephen Douglas juga menjelaskan sistem Fast Track Challenge yang menjadi ciri khas ajang Miss World. Tantangan seperti Top Model, Talent, dan terutama Beauty With a Purpose bukan hanya menunjukkan kemampuan peserta, tapi juga menjadi jalur cepat menuju babak berikutnya.
“Fast Track bukan sekadar pemberian poin. Mereka membantu peserta melompati satu babak penjurian dan masuk ke tahap selanjutnya. Dari semua fast track, ‘Beauty With a Purpose’ memiliki bobot paling besar karena merupakan inti dari Miss World,” jelasnya.
Ia pun membuka kemungkinan bahwa sistem poin akan diperkenalkan kembali di masa mendatang agar masyarakat lebih memahami kontribusi setiap aspek dalam kompetisi.
Douglas menekankan bahwa Miss World bukan hanya soal kecantikan fisik, melainkan tentang pencapaian perempuan muda secara utuh.
Menurutnya, ajang ini bukan tempat untuk menguji siapa yang paling unggul, tetapi untuk merayakan potensi terbaik yang dimiliki setiap finalis.
“Kami ingin merayakan keberhasilan perempuan muda. Bukan menguji mereka. Jadi jika mereka tidak kuat di satu bidang, tidak masalah. Yang penting adalah menonjolkan nilai positif dari masing-masing individu,” tandasnya.
Pernyataan Douglas ini sejalan dengan visi Miss Indonesia yang dirumuskan oleh Liliana Tanoesoedibjo, yakni Minor, Impressive, Smart, and Social. Nilai-nilai ini telah menjadi fondasi dalam memilih wakil Indonesia untuk ajang internasional, termasuk Miss World.
Dengan berbagai dukungan dan persiapan yang terus ditingkatkan setiap tahun, harapan Indonesia meraih mahkota Miss World untuk pertama kalinya tampaknya kian dekat.
Masyarakat kini menantikan siapa yang akan keluar sebagai pemenang Miss Indonesia 2025, yang akan diumumkan dalam malam grand final besok, Rabu, 9 Juli 2025.
(Kemas Irawan Nurrachman)