JAKARTA - Stres, kecemasan, dan tekanan hidup semakin menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan modern. Meski banyak orang fokus menjaga kebugaran fisik, kesehatan mental dan kejernihan pikiran kerap terabaikan. Padahal, sejumlah praktik kuno seperti meditasi, yoga, hingga gerakan sederhana seperti jongkok terbukti mampu menenangkan sistem saraf dan meningkatkan fungsi otak secara alami.
Penasaran? Yuk, simak lima peretasan otak kuno yang masih terbukti efektif yang dilansir Times Of India, Kamis (3/7/2025).
Meditasi merupakan praktik kuno yang telah digunakan selama ribuan tahun sebagai jalan menuju kedamaian batin. Dengan melatih fokus dan ketenangan melalui napas atau mantra, meditasi terbukti mampu menurunkan aktivitas amygdala bagian otak yang berperan dalam respons stres dan ketakutan serta meningkatkan fungsi korteks prefrontal yang bertanggung jawab atas pengambilan keputusan dan regulasi emosi.
Penelitian menunjukkan bahwa meditasi rutin dapat memperbaiki memori, meningkatkan konsentrasi, bahkan memicu perubahan genetik yang mendukung sistem penyembuhan tubuh secara alami.
Yoga bukan hanya olahraga fisik, tapi juga latihan mental yang menyelaraskan tubuh, pernapasan, dan pikiran. Saat melakukan gerakan yoga dan teknik pernapasan perlahan (seperti pernapasan perut), kadar oksigen dalam otak meningkat, khususnya di area yang mendukung perhatian dan pengendalian emosi.
Tak heran jika yoga disebut sebagai cara alami untuk mengusir stres sekaligus mempertajam pikiran.
Tradisi pengobatan Ayurveda memiliki berbagai tanaman nootropik atau peningkat fungsi pikiran, salah satunya adalah Ashwagandha, tanaman adaptogenik yang telah lama digunakan untuk meningkatkan daya ingat, respons pikiran, serta mengurangi kecemasan dan stres.
Ashwagandha mengandung withanolides, senyawa bioaktif yang membantu memperkuat sistem saraf dan meningkatkan fleksibilitas mental.
Puasa intermiten atau intermittent fasting bukan hanya soal menahan makan, proses ini memicu autophagy, yaitu mekanisme alami tubuh untuk membersihkan sel-sel rusak dan mendaur ulang komponen penting.
Efeknya? Otak jadi lebih jernih, fokus meningkat, dan risiko penyakit neurodegeneratif seperti Alzheimer bisa ditekan. Selain itu, puasa juga membantu memperkuat koneksi saraf dan meningkatkan kemampuan otak untuk beradaptasi dengan perubahan.
Siapa sangka, gerakan jongkok yang terlihat sederhana ternyata menyimpan manfaat besar untuk otak. Gerakan naik-turun saat jongkok membantu melancarkan aliran darah ke otak dan menstimulasi pelepasan zat-zat penting untuk fungsi kognitif.
Berbeda dengan latihan berat yang menguras tenaga, jongkok adalah latihan berdampak rendah yang bisa dilakukan kapan saja dan di mana saja cocok untuk siapa pun yang ingin menjaga ketajaman mental secara alami.
Simple, teknik-teknik ini bekerja dengan menyelaraskan tubuh dan pikiran. Mereka membantu menurunkan stres, memperbaiki sirkulasi oksigen dan nutrisi ke otak, serta mendukung neuroplastisitas kemampuan otak untuk tumbuh dan beradaptasi.
Tidak seperti suplemen instan atau diet tren, kelima cara ini terbukti aman, alami, dan bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
(Kemas Irawan Nurrachman)