Dokter Rinal menyebut bahwa sebagian besar orangtua masih menerapkan pendekatan lama, seperti membentak atau memaksa anak untuk segera berhenti menangis ketika tantrum. Padahal, cara tersebut justru kurang efektif dalam membentuk kecerdasan emosional anak.
“Kalau anak tantrum, jangan langsung ditenangkan atau dimarahi. Biarkan dia mengelola emosinya sendiri,” jelasnya.
Tanggapan Rinal Dhuhri ini menggarisbawahi pentingnya pola asuh berbasis kesadaran emosi dan pengendalian diri. Membiarkan anak melewati proses emosionalnya secara alami, dengan pengawasan, bisa menjadi langkah efektif membentuk anak yang mandiri secara emosional.
(Kemas Irawan Nurrachman)