TANTRUM tak bisa dipungkiri memang jadi masalah perilaku yang dilakukan oleh anak-ana, umumnya di kelompok anak berusia dua hingga lima tahun. Rentang usia yang sangat potensial dalam pertumbuhan dan perkembangan anak.
Tantrum umumnya terjadi kepada anak-anak usia pra-sekolah untuk mengekspresikan rasa kemarahannya, misalnya dengan berteriak, meronta-ronta, dan tidur di lantai. Tantrum juga bersifat alamiah, apalagi untuk anak yang belum bisa memakai kosakata dan mengungkapkan perasaan yang mereka rasakan, melansir laman resmi Kementerian Kesehatan.
Meski kejadian anak tantrum sering dihadapi orang tua sehari-hari. Tapi tak semua orang tua bisa menanganinya dengan tepat. Tidak perlu pakai emosi apalagi sampai main tangan alias ada kontak fisik kekerasan pada anak, inilah pentingnya setiap ayah dan bunda tahu cara mengatasi tantrum anak dengan cara cerdas.
Cara pertama, melansir KlikDokter, orang tua bisa coba mengalihkan perhatian anak, lalu langsung membawa anak ke tempat tenang agar jauh dari keramaian. Merujuk paparan bertajuk “Menghadapi Anak Usia Dini yang Temper Tantrum” karya Nenden Ineu Herawati, dikutip dari laman Media Neliti, Senin (29/5/2023) orangtua saat berhadapan dengan anak tantrum harus berusaha tenang dan menarik napas.