GENTLE parenting atau pola asuh lembut telah menjadi tren di kalangan orangtua modern yang menginginkan pendekatan pengasuhan yang penuh empati dan menghargai perasaan anak.
Namun, penting bagi orangtua untuk menyadari tantangan yang mungkin muncul dan menyesuaikan metode ini dengan kebutuhan keluarga serta konteks budaya masing-masing.
Menggabungkan prinsip gentle parenting dengan fleksibilitas dan dukungan yang memadai dapat membantu menciptakan lingkungan pengasuhan yang sehat dan seimbang.
Mengutip Times of India, berikut ini 5 tantangan dalam menerapkan gentle parenting, Senin (26/5/2025).
Sebuah studi tahun 2023 yang diterbitkan di Frontiers in Psychology mengungkapkan bahwa gentle parenting dapat menyebabkan kelelahan emosional pada orangtua. Tuntutan untuk selalu sabar, mengatur emosi, dan merespons setiap situasi dengan empati dapat menjadi beban yang berat, terutama jika dukungan sosial minim.
Penelitian dalam jurnal Children tahun 2024 menemukan bahwa kelelahan emosional pada orangtua dapat berdampak negatif pada perilaku anak. Ketika orangtua merasa lelah secara emosional, kemampuan mereka untuk bersikap empatik dan sabar menurun, yang justru bertentangan dengan prinsip gentle parenting itu sendiri.
Berbeda dengan pendekatan disiplin tradisional yang mungkin memberikan hasil cepat, gentle parenting adalah strategi jangka panjang yang fokus pada perkembangan emosional anak. Namun, kurangnya hasil instan dapat membuat orangtua merasa frustrasi dan meragukan efektivitas metode ini.
Di beberapa budaya, seperti di India, gentle parenting menghadapi tantangan tambahan. Nilai-nilai seperti penghormatan kepada orangtua, peran keluarga besar, dan tekanan akademik tinggi dapat membuat pendekatan ini sulit diterapkan tanpa penyesuaian yang signifikan.
Analisis dari The Ohio State University menunjukkan bahwa media sosial memperkuat tekanan pada orangtua untuk tampil sempurna sesuai dengan prinsip gentle parenting. Perfeksionisme ini dapat mengikis kesehatan mental dan membuat orangtua merasa tidak cukup baik, meskipun sudah berusaha keras.
(Qur'anul Hidayat)