“Mungkin ini kasus yang jarang terjadi, ketika kecelakaan hanya menimpa penumpangnya sendiri, ditambah kecelakaan ini akibat kelalaian pengemudi. Tapi, cara @gojekindonesia merespon kecelakaan ini betul-betul merugikan dalam banyak hal. Bayangkan, tulang nasal retak hingga jalur napas tertutup,” tuturnya.
Setelah unggahan tersebut viral, pihak perusahaan ojek online akhirnya mengeluarkan permintaan maaf secara tertulis. Namun, mereka tetap menolak membayar penuh biaya pengobatan sebesar Rp80 juta dengan alasan batas maksimal asuransi penumpang hanya Rp25 juta.
Respon dari perusahan ojek online tersebut mendapat beragam tanggapan dari warganet yang geram karena mitra dan perusahaan dirasa tak mau bertanggung jawab. Mereka mengatakan mitra juga harus bertanggung jawab karena lalai dalam berkendara.
“Driver juga perlu dituntut, orang kecil? motornya bisa dijual kok mas,” kata @ind***.
“Udah fix gak usah pake gojek lah!! Minggu kemarin temen gw juga mengalami insiden yang tidak mengenakan, terjadi laka dengan gojekcar yang dia tumpangi, sopir ninggalin dia begitu aja di tengah jalan tol dan cs gojek gak bisa dihubungi, bayangin betapa panik dan bingung nya temen saya waktu itu!! Sampe akhirnya dijemput suaminya, teman saya tunggu di pinggir tol sendirian,” tulis @bun***.
“Rp25 juta kan emang asuransinya, trus dari gojek gak mau keluar uang sebagai permohonan maaf? bedain lah antara term of service dengan tanggung jawab sosial,” ujar @don***.
(Kemas Irawan Nurrachman)