Program Makan Bergizi Gratis (MBG) tetap berlanjut pada bulan Ramadhan. Makanan tersebut bisa dibawa pulang untuk santapan berbuka puasa. Lantas, yang jadi pertanyaan adalah apakah makanan tersebut tetap aman?
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) selaku pihak yang bertanggung jawab terhadap program MBG memastikan, makanan tersebut tetap aman meski dibawa pulang. Sebab, seluruh bahan pangan yang disajikan telah dihitung dengan matang dan dipisahkan dengan jenis yang bisa membuatnya denaturalisasi atau basi.
"Karena sekarang bulan Ramadhan, dia mendapatkan jatah dari sekolah, terus dia bawa pulang tentu itu sudah dalam pertimbangan dan perhitungan. Kan ada setiap produk apakah itu daging, sayur, nasi, dan sebagainya, ada posisi-posisi tertentu yang dia masa expirenya. Artinya masa yang terjadi degenerasi atau terjadi decompensation, atau terjadi bahasa indonesianya, terjadi perubahan denaturalisasi karena ada proses mikroorganisme. Nah, masing-masing sebetulnya sudah ada hitungan-hitungannya," kata Kepala Badan POM RI Taruna Ikrar, di Jakarta Pusat, Selasa (4/3/2025).
Kepala BPOM mengungkapkan selama bulan Ramadhan seluruh lauk tersebut terpisah, sehingga tidak akan tercampur yang akan membuatnya cepat basi. Hal ini membuat makanan menjadi lebih tahan lama sehingga bisa disantap saat berbuka puasa.
"Misalnya dia bawa pulang, tentu sayur tidak dicampur dengan nasi. Masing-masing dipisah-pisahkan mungkin lewat kontainer khusus. Jadi dengan demikian, itu tidak ada masalah. Kalau dibawa, dibagikan pada saat di sekolah, terus nanti dia makannya nanti di rumah, kan tidak ada masalah," ujarnya.
Untuk program MBG, Kepala BPOM Taruna Ikrar menegaskan harus tetap berjalan karena memiliki dampak yang sangat baik. Tapi, program ini juga tida bisa memaksa siswa untuk membatalkan ibadah puasa, sehingga dilakukan perlakuan berbeda agar makanan lebih tahan lama.
"Jadi kan kita tidak bisa paksakan anak-anak yang sekolah, terus karena program makan bergizi gratis dia harus batalkan puasannya, kan tidak mungkin. Jadi tidak apa-apa, dibawa pulang. Dan itu tidak ada masalah," ucapnya.
(Kemas Irawan Nurrachman)