Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

4 Potret Drama Musikal Sinematik Karya Hanung Bramantyo, Desain Panggungnya Raih Rekor MURI

Qur'anul Hidayat , Jurnalis-Senin, 17 Februari 2025 |06:32 WIB
4 Potret Drama Musikal Sinematik Karya Hanung Bramantyo, Desain Panggungnya Raih Rekor MURI
Drama musikal karya Hanung Bramantyo, City of Love. (Foto: IG Hanung)
A
A
A

Sutradara Hanung Bramantyo kembali ke dunia teater lewat drama musikal sinematik “City of Love”. Pertunjukan tersebut sukses digelar bertepatan di bulan kasih sayang tanggal 14, 15 dan 16 Februari 2025 di Plenarry Hall, Jakarta International Convention Center, Jakarta.

Hanung pun mengunggah sejumlah potret memukau pertunjukan yang digarapnya itu. Dia menyebut proyek ini jadi momen spesial yang menandai kembalinya dirinya ke dunia teater, dunia yang pernah ditekuninya semasa masih tinggal Yogyakarta dan dekat dengan seniman-seniman teater.

Berikut sejumlah potret fakta-fakta drama musikal City of Love, dikutip dari akun Instagram @hanungbramantyo, Senin (17/2/2025).

1. Angkat Tema Perjalanan Cinta

Drama ini berkisah tentang lika liku jalinan cinta sepasang muda mudi, Sandya dan Kala yang hubungannya tak direstui karena kisah masa lalu kedua orang tua mereka, Badai dan Kasih.

Pertunjukan ini melibatkan sejumlah pemain muda seperti Devano, Maesha Kanna dan Agatha Priscila. Ada juga artis-artis multi talenta seperti Marcel, Lukman Sardi, Andien dan Amin.

City of Love

City of Love juga menampilkan artis-artis senior, di antaranya Widyawati, Niniek L Karim, Marini dan Yanti Airlangga. Dan di tengah-tengah cerita pertunjukan hadir Reza Rahadian, sebagai kejutan istimewa untuk penonton.

Musikal sinematik ini disutradarai Hanung berkolaborasi dengan Agus Noor. Didukung penata musik Tohpati, penulis naskah Titin Watimena, pengarah artistik panggung Taba Sanchabakhtiar dan masih banyak lagi.

2. Padukan Unsur Teater dan Sinema

Hanung mengatakan, City of Love mengintegrasikan unsur teater dengan sinema, menciptakan pengalaman baru yang memikat. Meskipun memiliki dua medium yang berbeda yaitu layar lebar dan panggung, ada interaksi yang tercipta di dalamnya. Sebuah eksperimen perdana yang dijajaki oleh Hanung dengan melibatkan Agus Noor.

City of Love

”Ini drama musikal yang dekat dengan dunia saya, yatu sinema. Jadi lahirlah musikal sinematik,” ucapnya.

3. Angkat Era Klasik

Dikemas dengan latar belakang era tahun 1930 hingga 1950, musikal sinematik ini sarat dengan detail busana dan dandanan di era tersebut, serta setting panggung yang menawan. Selama pertunjukan penonton juga bisa menikmati alunan orkestra Tohpati yang baru pertama kali berkolaborasi dengan Hanung Bramantyo.

City of Love

 

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement