Mengetahui cara memperbaiki mental anak yang sering dimarahi penting bagi para orang tua. Saat anak berbuat kesalahan, sebagai orang tua kita berkewajiban untuk menegur dan meluruskan.
Akan tetapi, rasa lelah, bosan, atau emosi yang tidak terkendali sering membuat kita lupa untuk mendidik anak dengan kelembutan. Sering kita tidak mampu mengendalikan amarah, kelepasan membentak, atau bahkan memukul.
Namun, tanpa orang tua sadari, ternyata setiap tindakan tersebut membekas di hati dan pikiran anak dan membuat mereka merasa trauma. Lantas bagaimana saja cara memperbaiki mental anak yang sering dimarahi? berikut beberapa tipsnya, dirangkum Okezone dari berbagai sumber, Minggu (9/2/2025).
Dengan tidak malu meminta maaf pada anak dan mengakui kesalahan, anak akan lebih bisa menerima dan memahami bahwa setiap mnusia bisa melakukan kesalahan. Hal ini juga bisa membantu menyembuhkan luka di hatinya.
Ungkapkan bahwa Anda menyayanginya. Jangan ragu untuk memeluk dan menciumnya. Kontak fisik akan lebih bisa mengungkapkan rasa sayang.
Ceritakan hari-hari Anda atau cerita sederhana lainnya. Cara ini akan membuat mereka lebih mengenal Anda. Dengan begitu, anak yang tadinya merasa ketakutan dengan kehadiran orang lain, akan kembali dekat dan senang berinteraksi dengan Anda.
Jangan Anda memarahinya atau menyuruhnya ketika dia ingin menangis. Jangan larang dia untuk tertawa ketika dia merasa gembira. Hal ini akan membuat emosinya lebih stabil dan terbantu untuk memperbaiki mntalnya.
Salah satu cara yang bisa orang tua lakukan yaitu dengan memberi ruang kepada anak. Biarkan anak menenangkan pikiran dan hatinya terlebih dahulu setelah mendapatkan
bentakan atau pukulan.
Secara ilmu medis, seseorang membutuhkan waktu meredam emosi sekitar 30 menit hingga 1 jam. Orang tua bisa melakukannya dan menyapa kembali si kecil.
(Qur'anul Hidayat)