Uya juga menjelaskan bahwa di tempatnya membuat konten itu banyak polisi, FBI, serta national guard yang berjaga. Selain itu, banyak pula orang lain yang juga mengambil video di sekitar lokasi karena memang diperbolehkan untuk mengambil gambar selama itu berada di di public space, sidewalk, pinggir jalan, dan tidak masuk properti orang.
Karena itu, dia membuat konten di titik yang dianggap masyarakat berada di depan rumah salah seorang warga. Sampai akhirnya terjadi peneguran dan pengusiran seperti yang terlihat di video viral. Uya Kuya menyayangkan video yang ramai di media sosial tidak menampilkan keseluruhan peristiwa.
Uya menyebut, dalam video yang diupload di TikTok seseorang yang mengaku pemilik rumah itu tidak utuh seperti peristiwa yang sebenarnya. Padahal ada momen saat Uya dan Astrid meminta maaf kepada pemilik rumah tersebut.
"Video yang di depan rumah orang yang mengaku pemilik rumah juga langsung kami hapus dan kami sudah meminta maaf juga pada yang bersangkutan, karena sebelumnya orang tersebut tidak ada di sana dan kita juga gak tahu kalau dia pemilik rumah sebelum dia menegur kami," paparnya.
(Qur'anul Hidayat)