Maskapai penerbangan Emirates asal Dubai melarang penggunaan pejer dan walkie-talkie di pesawat, menyusul serangan bulan lalu yang melibatkan perangkat tersebut yang diduga dibawa oleh kelompok militan Hezbollah di Lebanon.
“Semua penumpang yang bepergian dengan penerbangan ke, dari, atau melalui Dubai dilarang membawa pejer dan walkie-talkie baik dalam bagasi terdaftar maupun bagasi kabin,” tulis maskapai itu dalam pernyataan yang dipublikasikan di situs resminya pada hari Jumat.
“Barang-barang tersebut yang ditemukan dalam bagasi tangan atau bagasi terdaftar penumpang akan disita oleh Kepolisian Dubai,” tambahnya.
Merangkum dari Edition.cnn.com pada Senin (7/10/2024), keputusan ini diambil beberapa minggu setelah insiden ledakan pejer yang terjadi serentak di seluruh Lebanon, diikuti dengan ledakan walkie-talkie dengan cara yang sama. Pejabat Lebanon menyalahkan Israel atas serangan tersebut.
Menurut pejabat Lebanon menyebut setidaknya 37 orang, termasuk anak-anak, tewas dalam serangan tersebut, dan hampir 3 ribu orang lainnya terluka.
Seorang sumber keamanan Lebanon mengungkapkan kepada CNN bahwa bahan peledak tersebut disembunyikan di dalam baterai lithium pejer dengan cara yang sangat canggih sehingga hampir tidak terdeteksi.
Seiring dengan meningkatnya ketegangan konflik di Timur Tengah, penerbangan di wilayah ini terus mengalami gangguan.